Ini Faktor yang Buat Harga Daging Sapi Naik
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan harga daging sapi naik.
IDXChannel - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan harga daging sapi mengalami kenaikan. Salah satunya adalah depopulasi yang terjadi pada ternak sapi.
Meski demikian, dia memastikan kondisi stok kebutuhan pokok nasional masih stabil. Akan tetapi, pihaknya tetap memperhatikan beberapa stok kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran, khususnya ketersediaan komoditas daging.
"Ketersediaan daging ini sekarang masyarakat preferensinya masih daging segar, sementara untuk penyangganya, cara kita berbeda dengan tahun sebelumnya," ujar Eko dalam Polemik MNC Trijaya "Quo Vadis Sembako Nasional" di Jakarta, Sabtu(5/3/2022).
BULOG, sambung dia, saat ini hanya bisa memasukkan daging beku 10 ribu ton pada bulan Februari. Dan di awal Maret, sudah mulai masuk dan mungkin nanti akan masuk kembali sehingga untuk puasa dan lebaran ini diharapkan akan tetap ada opsi bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber protein hewani yang murah dan terjangkau.
Kenaikan harga daging segar, sambung dia, ini lebih banyak disebabkan oleh faktor di Australia, karena daging segar yang dipasarkan di Indonesia lebih banyak dipasok dari impor sapi Australia.
"Kita tahu akhir-akhir ini terjadi depopulasi dan saat ini Australia sedang melakukan repopulasi (sapi) sehingga ada pembatasan-pembatasan dan permintaan meningkat di Australia. Jadi harga sudah mencapai USD4,53 dari harga induknya dari sana atau setara dagingnya, dan ini menjadi permasalahan daging segar di Indonesia meningkat, bahkan di atas Rp130 ribu per kg," paparnya. (TYO)