ECONOMICS

Ini Isi Kesepakatan Batas Utang AS, Pengeluaran Pemerintah Dibatasi

Wahyu Dwi Anggoro 29/05/2023 10:53 WIB

Presiden Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy pada Minggu menandatangani perjanjian untuk menangguhkan sementara plafon utang.

Ini Isi Kesepakatan Batas Utang AS, Pengeluaran Pemerintah Dibatasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy pada Minggu menandatangani perjanjian untuk menangguhkan sementara plafon utang dan membatasi sebagian pengeluaran federal untuk mencegah gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters pada Senin (29/5/2023), kesepakatan itu diharapkan bisa disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat dalam beberapa hari mendatang.

Berikut beberapa poin dari perjanjian tersebut:

1. Pembatasan pengeluaran diskresioner

Kedua belah pihak sepakat menangguhkan plafon utang sebesar USD31,4 triliun hingga 1 Januari 2025. Sebagai gantinya, pertumbuhan pengeluaran diskresioner non-pertahanan akan datar pada 2024.

Mereka memperkirakan total pengeluaran diskresioner non-pertahanan, tidak termasuk tunjangan untuk veteran, akan sebesar USD637 miliar untuk tahun fiskal 2024, turun sedikit dari USD638 miliar di 2023. 

Pengeluaran diskresioner non-pertahanan akan meningkat sebesar satu persen pada 2025.

2. Pengeluaran pertahanan tetap tumbuh

Kesepakatan ini akan meningkatkan total pengeluaran pertahanan menjadi USD886 miliar. Hal ini sejalan dengan proposal pengeluaran yang diajukan Biden.

Angka itu sekitar tiga persen lebih tinggi dari USD858 miliar yang dialokasikan dalam anggaran saat ini untuk Pentagon dan program terkait pertahanan lainnya di lembaga lain.

3. Pendanaan baru untuk lembaga pajak

Biden mengamankan USD80 miliar untuk memperkuat penegakan peraturan pajak oleh Internal Revenue Service (IRS) kepada orang kaya. Peraturan pajak tersebut tercantum dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang disahkan tahun lalu.

Langkah ini menurut pemerintah akan menghasilkan pendapatan tambahan sebesar USD200 miliar selama 10 tahun ke depan. IRS akan mengalokasikan dana itu salah satunya untuk mempekerjakan ribuan agen baru.

4. Sebagian dana bantuan Covid dikembalikan

Biden dan McCarthy setuju untuk mengambil kembali sebagian besar dana bantuan COVID yang tidak terpakai sebagai bagian dari kesepakatan anggaran. Perkiraan jumlah dana yang tidak digunakan mencapai USD70 miliar.

Pejabat Gedung Putih mengatakan sejumlah dana akan dipertahankan, termasuk yang berkaitan dengan pendanaan vaksin, bantuan perumahan, dan dukungan untuk penduduk asli Amerika.

5. Persyaratan subsidi diperketat

Biden dan McCarthy menyepakati persyaratan kerja yang lebih ketat untuk warga berpenghasilan rendah yang ingin mengikuti program bantuan makanan. Di sisi lain, tidak ada perubahan yang dibuat untuk program bantuan kesehatan Medicaid dalam kesepakatan tersebut.

6. Jeda pembayaran pinjaman mahasiswa diakhiri

Kesepakatan ini mengharuskan pemerintahan Biden untuk menindaklanjuti rencana untuk mengakhiri jeda pembayaran pinjaman mahasiswa pada akhir Agustus. Tapi, rencana Biden untuk menghapus utang mahasiswa sebesar USD430 miliar, yang saat ini sedang ditinjau oleh Mahkamah Agung, tidak dibatalkan.

7. Izin proyek energi dipermudah

Biden dan McCarthy menyetujui aturan baru untuk mempermudah proyek energi - termasuk yang berbasis bahan bakar fosil - untuk mendapatkan persetujuan izin. McCarthy dan Partai Republiknya telah mengidentifikasi reformasi perizinan sebagai salah satu pilar utama kesepakatan. (WHY)

SHARE