ECONOMICS

Ini Strategi Honda Supaya Motor Listriknya Dapat Subsidi Rp7 Juta

M Fadli Ramadan 13/04/2023 03:17 WIB

Kebijakan subsidi kendaraan listrik jadi angin segar bagi pabrikan Honda yang berencana meluncurkan dua model motor listrik di Indonesia.

Ini Strategi Honda Supaya Motor Listriknya Dapat Subsidi Rp7 Juta (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah meluncurkan program insentif berupa subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta. Kebijakan ini tentunya jadi angin segar bagi pabrikan Honda yang berencana meluncurkan dua model motor listrik di Indonesia.

Syarat mendapatkan subsidi tersebut, produsen harus merakit produknya secara lokal dan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 40 persen.

Saat pertama kal diumumkan, hanya ada tiga merek yang masuk dalam program bantuan pemerintah. Namun, sekarang jumlahnya semakin bertambah yang membuat masyarakat memiliki banyak pilihan.

PT Astra Honda Motor (AHM) telah mengonfirmasi bakal meluncurkan dua model motor listrik di Indonesia tahun ini. Motor tersebut juga dipastikan bakal diprodiksi secara lokal yang menjadi salah satu syarat untuk masuk program pemerintah.

“Tentu kami terus mempelajari bagaimana kami bisa mendevelop supaya bisa bertahap mencapai TKDN yang diharapkan pemerintah. Kalau produksi iya, tentunya akan diproduksi secara lokal,” kata Thomas Wijaya, Vice President Director AHM, saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).

Belum diketahui kapan Honda akan meluncurkan motor listrik mereka di Indonesia. Tapi, Thomas menjanjikan dalam waktu dekat ini sudah bisa diperkenalkan ke publik. Tak seperti PCX Electric, nantinya motor listrik terbaru akan langsung dipasarkan.

“Belum, kami masih terus ongoing, banyak penyesuaian yang kami lakukan, terus tadi tahapan untuk TKDN-nya bisa kami tingkatkan. Harapannya sudah bisa langsung dipasarkan ke konsumen lah ya,” ujarnya.

Mengenai program bantuan pemerintah yang memberikan subsidi Rp7 juta, Thomas mengatakan itu langkah bagus. Dia berharap AHM bisa membuat motor listrik yang dapat memenuhi nilai TKDN yang dipatok pemerintah.

“Dengan subsidi kan pasti membuat pasar jadi menarik, potensi juga meningkat harapannya. Tentu kami juga berusaha untuk bertahap bisa memenuhi TKDN yang diharapkan pemerintah yaitu 40 persen,” tuturnya.

“Jadi dengan keluarnya aturan ini, kami sudah mempelajari penyesuaian apa yang diperlukan, plus bagaimana TKDN kami bisa bertahap ke sana juga,” tambahnya.

Marketing Director AHM Octavianus Dwi menegaskan bahwa Honda bukan hanya memikirkan penjualan motor listrik. Tetapi, melihat bagaimana ekosistem kendaraan listrik setelah mereka resmi memasarkannya ke publik.

“Termasuk itu (bengkel) kita siapkan, makannya kadang ada pertanyaan kenapa lama, kenapa ketinggalan, ini bukan ketinggalan. Tapi kami menyiapkan sesuatunya nggak main-main ya, karena ekosistem harus siap bukan hanya bicara produk,” tandas Octa. (RRD)

SHARE