Interest Rate Lagi Rendah, Airlangga: Kalau Utang Sekarang
Menko Airlangga meenyebut tingkat bunga yang rendah membuat siapapun bisa mengajukan utang segera.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartanto, transaksi berjalan dan surat berharga atau sertifikat yang berisi perjanjian antara perusahaan emiten sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana relatif rendah, dan rupiah selama pandemi covid ini relatif stabil dan juga IHSH berada di atas level 6.000.
Menko menyarankan jika memiliki utang yang lalu ketika sedang memiliki interest rate yang tinggi, itu lebih baik ditukar atau direprofiling dengan utang-utang hari ini yang sedang memiliki interest rate rendah.
"Terkait transaksi berjalan dan obligasi pemerintah relatif rendah, artinya kalau mau ngutang itu sekarang, karena kalau utang sekarang interest rate sedang rendah-rendahnya" ujar Menko Airlangga ketika menyampaikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) sekaligus Kuningan kerja dan meresmikan gedung Inkubasi Wirausaha UMKM, Rabu (15/9/2021).
Dia menjelaskan cadangan devisa negara yang dimiliki negara mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah. Kondisi itu menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mulai mengalami tren positif ditengah kasus positif Covid-19 yang mulai melandai. Menurutnya, saat ini neraca perdagangan juga sedang tumbuh positif.
Mengenai target pertumbuhan ekonomi kedepan, Pemerintah telah menetapkan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 3,7-4,5% (YoY) di tahun 2021 dan sebesar 5,2% (YoY) di tahun 2022.
Pencapaian target ini akan bergantung pada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19. Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi dari sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.
Penguatan disisi hulu dilakukan melalui peningkatan akselerasi vaksinasi, peningkatan disiplin protokol kesehatan, peningkatan jumlah testing dan tracing, serta pengendalian mobilitas masyarakat melalui pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Terlihat begitu kita injak rem, itu maka pertumbuhan ekonominya langsung tumbuh ke bawah, jadi kita melihat bahwa pengedalian pandemi dan respons itu berbaliknya langsung," sambung Menko. (TYO)