ECONOMICS

Investor Ventura Sebut China Tech Crackdown Sebuah Keuntungan Bagi India

Shifa Nurhaliza 21/09/2021 14:14 WIB

Startup India di bidang-bidang seperti internet dan perangkat lunak cloud menawarkan prospek pertumbuhan yang kuat tetapi tanpa profil risiko yang sama.

Ilustrasi regulator China

IDXChannel – Tindakan keras regulator China terhadap industri teknologi membuat investor global yang mencari eksposur pasar negara berkembang itu mengalihkan perhatian mereka ke India.

Sumant Mandal, mitra pengelola di investor ventura AS March Capital Partners mengatakan bahwa investor sekarang memberi bobot lebih pada risiko pemerintah saat mereka menilai perusahaan teknologi China

Startup India di bidang-bidang seperti internet dan perangkat lunak cloud menawarkan prospek pertumbuhan yang kuat tetapi tanpa profil risiko yang sama, salah satu pendiri perusahaan yang berbasis di Santa Monica, California,” ungkap Mandal, dikutip dari laman Yahoo Finance, Selasa (21/9/2021).

Seperti diketahui, regulator China mengekang perusahaan internet yang sulit diatur dalam kampanye yang mencakup segala hal mulai dari game hingga pemujaan uang yang menimbulkan pertanyaan tentang pertumbuhan dan prospek pendapatan mereka. 

Sementara industri internet India tertinggal jauh di belakang China. “Baru-baru ini China menghasilkan startup baru bernilai miliaran dolar dan penawaran umum perdana dengan kecepatan yang meningkat. Pasar China memiliki ukuran dan skala yang tak tertandingi," pungkas Mandal.

Tetapi, lanjutnya, struktur risiko di sekitar China telah berubah dan investor dari AS, Eropa, Asia, dan Timur Tengah sekarang mencari untuk menyeimbangkan portofolio mereka dengan mengalihkan investasi ke negara tetangga.

“March Capital memiliki rekam jejak yang panjang dalam mendukung startup India dan berencana untuk meningkatkan investasi tersebut,” katanya. 

Dimana virus corona atau Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen di India dan keuntungan bagi perusahaan yang menangani e-commerce dan transaksi digital. Perusahaan India memiliki lebih dari USD1 miliar aset yang dikelola, termasuk dana USD450 juta yang ditutup awal tahun ini.

Bulan lalu, mereka memiliki dua pintu keluar di India yang mewakili hampir USD6 miliar dalam nilai kesepakatan gabungan atau layanan pembayaran online BillDesk yang diakuisisi seharga USD4,7 miliar, hanya beberapa hari setelah CarTrade Tech Ltd. melakukan IPO.

Sekadar diketahui, Mandal memimpin investasi March di berbagai bidang seperti blockchain, infrastruktur jaringan dan perangkat lunak sebagai layanan, atau SaaS. 

“Lebih dari dua lusin startup SaaS kelahiran India telah pindah ke AS untuk berhasil memenangkan pelanggan global dan mengumpulkan pendapatan ratusan juta dolar. Sekarang ada lebih banyak sistem kepercayaan di seluruh India. Ukuran perusahaan rintisan seperti Flipkart, Byju’s, dan BillDesk mengubah segalanya,” tandasnya. (NDA)

SHARE