ECONOMICS

Jaga Penerimaan Negara, Purbaya Bakal Benahi Industri Rokok Ilegal

Tangguh Yudha 03/10/2025 11:53 WIB

Purbaya menyatakan komitmennya untuk membenahi industri rokok ilegal di Indonesia. Hal itu untuk menciptakan pasar yang adil dan menjaga penerimaan negara.

Jaga Penerimaan Negara, Purbaya Bakal Benahi Industri Rokok Ilegal. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan komitmennya untuk membenahi industri rokok ilegal di Indonesia. Hal itu untuk menciptakan pasar yang adil dan menjaga penerimaan negara dari sektor cukai.

Pernyataan ini disampaikan Purbaya saat melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, ia menyatakan pemerintah tengah menyiapkan pendekatan baru untuk mengakomodasi pelaku industri rokok ilegal agar bisa menjalankan bisnis secara sah.

“Nanti ke depan, tadi Bupati katanya punya rencana satu lagi untuk membangun kawasan industri yang sejenis di tempat lain dengan luas tanah 5 hektare. Kita melihat berapa cepat dia bangun. Kalau dia enggak punya duit, nanti saya lihat saya bisa masuk enggak ke situ. Dengan harapan produsen yang gelap bisa masuk ke sana,” ujar Purbaya.

Ia juga menyebutkan kemungkinan adanya pemutihan bagi pelaku usaha rokok ilegal sebagai bagian dari proses legalisasi. Namun, Purbaya menegaskan bahwa setelah proses itu, pemerintah akan bersikap tegas terhadap pelanggaran yang terjadi.

"Mungkin akan ada pemutihan juga ya ke belakang dosanya diampunin. Tapi setelah itu ke depan kita akan bertindak keras. Jadi kita nanti kasih ruang untuk melegalkan produknya. Dengan nanti pola cukai yang pas, yang terbaik," lanjutnya.

Purbaya juga menegaskan pemerintah tengah mencari skema cukai yang adil, terutama untuk perusahaan kecil agar tetap bisa bertahan tanpa merusak persaingan pasar. Menurutnya, langkah ini diambil sebagai upaya menekan angka pengangguran.

“Pak Dirjen sedang mempelajari seperti apa yang paling pas buat perusahaan-perusahaan kecil, yang bisa hidup tapi tidak terlalu mengganggu pasar secara enggak fair. Jadi kita ciptakan pasar yang fair untuk industri besar maupun kecil, sehingga semuanya bisa hidup. Yang penting, lapangan pekerjaan tetap terjaga,” tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE