ECONOMICS

Jelang P20, Kompleks DPR Senayan Dialiri Listrik Tenaga Surya

Carlos Roy Fajarta Barus 30/09/2022 11:43 WIB

Kompleks DPR Senayan dibangun PLTS jelang event P20.

Jelang P20, Kompleks DPR Senayan Dialiri Listrik Tenaga Surya (Dok.MNC)

IDXChannel - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menyebutkan penggunaan panel surya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kompleks parlemen menjadi komitmen DPR dalam upaya menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim.

PLTS tersebut juga siap dipamerkan kepada delegasi-delegasi Group of 20 Parliamentary Speakers Summit (P20) yang akan datang pekan depan. Seperti diinformasikan sebelumnya, DPR akan menjadi tuan rumah perhelatan P20 yang menjadi rangkaian dari KTT G20.

Puan mengatakan, DPR harus memimpin dan memberi contoh upaya-upaya nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) yang menjadi agenda dunia.

“Termasuk melalui kebijakan-kebijakan yang environmentally friendly atau ramah lingkungan, salah satunya penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai bentuk pengurangan emisi di lingkungan parlemen sendiri. Indonesia harus bisa menunjukkan komitmennya dalam menerapkan strategi pembangunan hijau atau rendah karbon dalam upaya mengurangi emisi yang sudah menjadi kebijakan dunia,” ungkap Puan, Kamis (29/9/2022).

Panel surya pada PLTS terpasang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, tepatnya di Taman Energi DPR yang berada di depan Gedung Nusantara atau Gedung Kura-kura. 

Pembangunan panel surya dan taman energi mengusung konsep green building. PLTS yang dibangun di Taman Energi itu dapat memenuhi 25% kebutuhan listrik di gedung DPR.

Untuk diketahui, panel surya atau solar cell adalah kumpulan sel surya menyerupai kaca dan ditata sedemikian rupa untuk mengubah cahaya menjadi listrik. Solar cell menyerap energi dari matahari sebagai sumber energi.

Di bawah kepemimpinan Puan, DPR terus mengampanyekan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Komitmen tersebut ditunjukkan tak hanya melalui fungsi legislasi, anggaran serta pengawasan semata, tapi juga langkah nyata yang dimulai dari internal DPR sendiri.

“Bukan hanya penggunaan solar cell saja, keseluruhan unit dan satuan kerja di lingkungan DPR juga sudah memulai budaya kerja baru dengan menerapkan paperless, zero plastik, rendah emisi, serta pengelolaan sampah yang ramah lingkungan,” terang Puan.

DPR kata dia bisa menjadi pelopor pembangunan hijau di Indonesia, khususnya di instansi atau lembaga-lembaga negara.

Menurut Puan, penggunaan energi terbarukan yang rendah karbon sebagai langkah transisi energi untuk mencapai terwujudnya SDG’s harus diwujudkan dalam aksi nyata. Hal ini dilakukan agar generasi mendatang punya tempat hidup yang lebih baik.

“Ini panggilan DPR sebagai wakil rakyat untuk membantu penyelamatan bumi, lewat produk-produk kebijakan kita maupun fungsi parlemen lainnya,” tegas Puan. 

Menurut Puan, pembangunan PLTS di lingkungan DPR juga turut memperhatikan keindahan taman-taman dan suasana hijau. Ia menegaskan, pembangunan tidak boleh merusak esensi DPR sebagai bangunan bersejarah.

“Dan sebagai rumah rakyat, kita ingin tamu dan pengunjung yang datang dapat tetap merasa nyaman dan bisa merasakan keindahan Gedung DPR,” jelas Puan Maharani.

(IND) 

SHARE