ECONOMICS

Jelang Ramadan, BI dan TPID Jateng Rumuskan Tujuh Program Jaga Inflasi

Eka Setiawan/Kontri 10/03/2023 21:47 WIB

Bank Indonesia juga tengah melakukan kajian rantai pasok komoditas pangan utama di Jawa Tengah

Jelang Ramadan, BI dan TPID Jateng Rumuskan Tujuh Program Jaga Inflasi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Pemerintah Daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah merumuskan 7 program unggulan untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil jelang Ramadan.

Tujuh program itu terinci; operasi pasar atau pasar murah, penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan kerjasama antar-daerah, subsidi ongkos angkut, peningkatan pemanfaatan alat pertanian dan sarana produksi pertanian, penguatan struktur teknologi informasi komunikasi melalui pemanfaatan Sistem Informasi Harga dan Produk Komoditi Provinsi (SIHATI) dan penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

“Saat ini, Bank Indonesia juga tengah melakukan kajian rantai pasok komoditas pangan utama di Jawa Tengah,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, Jumat (10/3/2023).  

Siklus Ramadan dan Lebaran tahun ini, BI dan tim mewaspadai peningkatan harga barang dan jasa akibat peningkatan permintaan masyarakat akan komoditas pangan utama.

Kondisi ini tercermin dari perkembangan harga beberapa komoditas pangan utama seperti; beras, cabai merah, cabai rawit hingga bawang putih yang tengah menunjukkan arah peningkatan harga.  

Sementara itu, pada Februari 2023, inflasi gabungan enam kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tercatat sebesar 0,29% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2023 yang sebesar 0,32% (mtm). Secara tahunan inflasi gabungan enam kota di Jateng tercatat berada pada level 5,81% (yoy).

“Penurunan harga daging ayam, telur ayam serta emas perhiasan menjadi kontributor penurunan inflasi pada periode ini. Hal ini sejalan dengan pasokan daging ayam dan telur ayam yang terpantau cukup di pasaran serta penurunan harga emas perhiasan seiring dengan penurunan harga emas dunia,” lanjutnya.

Selain itu, dari sisi pengelolaan sistem pembayaran, BI Jateng juga tengah mempersiapkan pemenuhan kebutuhan uang kartal menjelang momen Ramadhan dan Lebaran 2023. Hal ini disikapi dengan memberikan layanan prima kepada masyarakat melalui program utama kas keliling serta kerjasama dengan 57 perbankan di seluruh Jateng dalam menyediakan 601 titik penukaran uang Rupiah di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sejalan dengan hal tersebut, BI Jateng juga senantiasa mendorong optimalisasi pemanfaatan penggunaan uang non tunai pada periode peak season Ramdan dan Lebaran mendatang melalui program unggulan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) Tour De Jateng yang telah dimulai sejak 5 Maret 2023.

“Diharapkan masyarakat dapat semakin meningkatkan pengalaman/user experience dalam menggunakan alat pembayaran non tunai guna kemudahan transaksi sehari-hari,” tutup Rahmat.

(SAN)

SHARE