Jepang Catat Defisit Perdagangan Rp13 Triliun pada April 2025 Imbas Tarif AS
Neraca perdagangan Jepang mencatat defisit 115,8 miliar yen atau sekitar Rp13 triliun pada April 2025.
IDXChannel - Neraca perdagangan Jepang mencatat defisit 115,8 miliar yen atau sekitar Rp13 triliun pada April 2025.
Dilansir dari Investing pada Rabu (21/5/2025), kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) membuat ekspor Jepang mengalami perlambatan.
Para analis sebelumnya memprediksi surplus 227,1 miliar yen. Jepang mencatat surplus 559,4 miliar yen pada Maret 2025.
Ekspor Jepang hanya naik dua persen pada April 2025, melambat tajam dari kenaikan empat persen di bulan sebelumnya.
Ekspor Jepang tertekan terutama oleh permintaan AS yang lebih lemah, setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif impor yang lebih tinggi. Trump mengenakan tarif universal 10 persen dan tarif 25 persen pada mobil asing.
Negosiasi dagang antara Jepang dan AS sedang berlangsung. Tokyo berupaya untuk membatalkan semua tarif AS. Putaran ketiga pembicaraan akan berlangsung di Washington minggu ini.
Penguatan yen dan penurunan tajam dolar AS juga menekan nilai ekspor Jepang. Begitu pula permintaan yang lebih lemah dari China.
Impor Jepang menyusut pada April 2025, tetapi pada laju yang lebih lambat dari yang diharapkan karena kenaikan upah musim semi yang besar mendorong konsumsi swasta.
Impor turun 2,2 persen bulan lalu, lebih baik daripada ekspektasi para analis yang memprediksi penurunan 4,5 persen. (Wahyu Dwi Anggoro)