IDXChannel - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menolak seruan untuk pemotongan pajak. Dia menyebut kondisi keuangan negaranya sedang sulit.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (19/5/2025), dia bahkan mengatakan, kondisi keuangan Jepang lebih buruk daripada Yunani yang mengalami krisis utang pada 2009.
"Situasi fiskal negara kita tidak diragukan lagi sangat buruk, lebih buruk daripada Yunani," kata Ishiba di hadapan parlemen pada Senin.
Ishiba menegaskan, dia tidak setuju dengan gagasan untuk mendanai pemotongan pajak dengan penerbitan obligasi pemerintah Jepang.
Ishiba menghadapi seruan dari kubu oposisi yang mendorong pemotongan pajak, terutama pajak konsumsi. Dia melawan tekanan itu meskipun popularitasnya menurun ke level terendah.
Bank Sentral Jepang (BOJ) telah menaikkan suku bunga sejak tahun lalu setelah menjalankan kebijakan suku bunga negatif selama bertahun-tahun. Suku bunga yang lebih tinggi berarti biaya yang lebih besar bagi pemerintah untuk menerbitkan utang dan membayar kembali bunga atas utang yang ada.
Utang pemerintah Jepang sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB) mencapai 234,9 persen pada 2025. Angkanya mencapai 142,2 persen di Yunani.