ECONOMICS

Jika BBM Bersubsidi Naik, BPS: Otomatis Akan Menarik Garis Kemiskinan

Ikhsan PSP 01/09/2022 17:23 WIB

Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menuai pro dan kontra.

Jika BBM Bersubsidi Naik, BPS: Otomatis Akan Menarik Garis Kemiskinan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menuai pro dan kontra. Tak hanya itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menilai hal ini berpotensi menaikkan angka garis kemiskinan.

Kepala BPS, Margo Yuwono, kenaikan harga BBM akan menyebabkan penambahan angka inflasi nasional, karena sifatnya multiplier effect terhadap sektor lain. Hal ini biosa berpengaruh terhadap harga makanan.

"Penduduk sekitar garis kemiskinan konsumsi paling banyak adalah makanan sekitar 64 persen. Sementara harga-harga makanan nanti naik karena kenaikan BBM, itu otomatis akan menarik garis kemiskinan naik," terangnya kepada wartawan di Gedung BPS, Kamis (1/9/2022).

Dia menjelaskan, kenaikan garis kemiskinan tidak diimbangi dengan naiknya pendapatan masyarakat yang rentan miskin. Sehingga mereka akan tergerus dan masuk dalam kategori masyarakat miskin, sehingga akan ada penambahan jumlah.

"Kalau pendapatan masyarakat naiknya tidak setinggi naiknya garis kemiskinan, maka itu akan terjadi penambahan kemiskinan. Maka kuncinya supaya BBM tidak berdampak kepada kemiskinan, harus menggenjot kenaikan pendapatan masyarakat," pungkasnya.

Oleh karenanya, ia beranggapan bahwa bantuan sosial (bansos) bisa dijadikan tambalan bagi masyarakat yang rentan miskin, sebab kalau hanya mengandalkan upah kerja dapat dipastikan masyarakat akan sangat kesulitan.

Seperti diketahui, pemerintah melakukan penambahan dana bansos senilai Rp24,17 triliun yang akan dibagikan untuk masyarakat. Bansos ini diberikan pemerintah atas kebijakan pengalihan subsidi BBM agar tidak menganggu daya beli masyarakat.

Bansos senilai Rp24,17 triliun tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bantuan langsung tunai, bantuan subsidi upah, dan perlinsos dari 2% dana transfer umum. (TYO)

SHARE