Johnson & Johnson Bakal Hentikan Penjualan Bedak Bayi yang Diduga Sebabkan Kanker Ovarium
Johnson & Johnson (J&J) disebut-sebut menghentikan penjualan bedak bayi secara global karena diduga menyebabkan kanker ovarium.
IDXChannel - Johnson & Johnson (J&J) disebut-sebut menghentikan penjualan bedak bayi secara global. Hal ini diketahui setelah banyaknya tuntutan hukum kepada perusahaan tersebut.
J&J menghadapi 40.300 tuntutan hukum di AS atas produk bedak bayi yang diduga menyebabkan kanker ovarium. Kasus tersebut pun sudah berlangsung lama.
Pada Mei 2020, J&J menghadapi ribuan tuntutan hukum yang menuduh produk tersebut menyebabkan kanker pada beberapa pengguna. Perusahaan tersebut pun akhirnya menarik produk yang berbahan dasar bedak dari pasar AS dan Kanada.
"Setelah beberapa dekade menjual produk berbasis bedak yang perusahaan tahu dapat menyebabkan kanker mematikan bagi wanita dan pria yang tidak menaruh curiga di seluruh dunia, J&J akhirnya melakukan hal yang benar,” Leigh O'Dell, seorang pengacara mantan pengguna bedak, dilansir dari Bloomberg pada Jumat (12/8/2022)
Menurut pengajuan kebangkrutan perusahaan, J&J dipaksa untuk membayar sekitar USD3,5 miliar untuk menyelesaikan kasus bedak. Putusan juri 2018 di luar pengadilan negara bagian di St. Louis sebelumnya akhirnya memaksa J&J membayar USD2,5 miliar kepada 20 wanita yang mengalami kanker ovarium.
Sejauh ini, bedak talek bayi telah lama digunakan dalam produk bayi karena mineral tersebut menjaga kulit tetap kering dan mencegah ruam popok. Tambang menghasilkan bubuk, bagaimanapun, juga dapat menghasilkan asbes, mineral pernah digunakan dalam produk seperti insulasi bangunan yang peneliti kaitkan dengan kanker.
Sementara penyelidikan Reuters 2018 yang menemukan J&J tahu selama beberapa dekade bahwa asbes, karsinogen, ada dalam produk bedaknya. Catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lain menunjukkan setidaknya dari tahun 1971 hingga awal 2000-an, bedak mentah dan bubuk jadi J&J terkadang diuji positif mengandung sejumlah kecil asbes.
Menanggapi bukti kontaminasi asbes yang disajikan dalam laporan media, di ruang sidang dan di Capitol Hill, J&J telah berulang kali mengatakan produk bedaknya aman dan tidak menyebabkan kanker.
(FRI)