Kaleidoskop 2022: Ini Daftar Perusahaan Global Lakukan PHK
Kondisi perekonomian baik dalam mau pun secara global sepanjang 2022 sangat fluktuatif.
IDXChannel – Kondisi perekonomian baik dalam mau pun secara global sepanjang 2022 sangat fluktuatif. Dimana 2022 menjadi tahun bagi seluruh negara di dunia untuk kembali bangkit setelah terhantam pandemic Covid 19 yang terjadi sejak 2020 silam.
Ternyata siklus pemulihan ekonomi ini tidak berjalan begitu mulus. Kondisi perlambatan perekonomian masih terjadi di sepanjang 2022. Dimana dampaknya banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawannya sebagai langkah efesiensi perusahaan agar bisa tetap bertahan.
Beberapa perusahaan teknologi skala global, seperti Meta, Shopee, Netflix, termasuk dalam daftar perusahaan yang mengurangi jumlah pekerjanya tahun ini.
Berikut berbagai perusahaan global yang mem-PHK karyawan sepanjang 2022 :
1. Intel
Perusahaan pembuat chip, Intel Corp (INTC.O) melakukan PHK karyawannya karena penjualan komputer mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
2. SoftBank
Softbank Group Corp Jepang melakukan PHK kepada 150 karyawan di unit Vision Fund dan SoftBank Group International. PHK tersebut dilakukan lantaran perusahaan mengalami kerugian ketika berinvestasi di teknologi.
3. Shopee
Shopee Thailand melakukan PHK terhadap 10 persen dari total karyawan di negara tersebut. Jumlah orang yang terkena PHK sebanyak 100 orang. Shopee melakukan PHK untuk restrukturisasi perusahaan.
4. GAP
Perusahaan fesyen ritel asal Amerika Serikat (AS), Gap, memutus hubungan kerja (PHK) dengan 500 orang karyawannya di New York, San Francisco, dan seluruh Asia. PHK dimulai dalam beberapa hari terakhir dan berjumlah sekitar 5 persen dari 8.700 karyawan perusahaan Gap atau sebanyak 435 orang.
5. Xiaomi
Perusahaan smartphone China Xiaomi melakukan PHK terhadap 900 karyawan karena pendapatan perusahaan menyusut akibat perlambatan ekonomi. Jumlah karyawan yang terkena PHK itu hampir 3 persen dari total tenaga kerja yang dimiliki oleh Xiaomi.
Pendapatan Xiaomi mencapai 70,2 miliar yuan atau setara Rp151,43 triliun (asumsi kurs Rp2.157 per yuan) pada kuartal II tahun ini. Jumlah ini menurun 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
6. Ford
Produsen mobil asal Amerika Serikat Ford Motor Co. melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawannya. Langkah ini dilakukan karena perusahaan sedang meningkatkan keuntungan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik. Perusahaan mengatakan karyawan yang terkena PHK akan diberitahu akhir pekan ini.
7. Netflix
Netflix kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawan akibat pendapatan yang berkurang. Sebelumnya, Netflix melakukan terhadap 150 karyawan usai merugi karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar. PHK ini setara 2 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix.
8. Twitter
Sejak akuisisi Twitter dirampungkan Elon Musk, setidaknya 3.700 pekerja alias setengah pekerja di perusahaan tersebut terkena PHK. Musk berdalih PHK tersebut adalah upaya meningkatkan laba perusahaan setelah mengambil pembiayaan utang yang signifikan untuk mendanai akuisisinya senilai USD44 miliar.
9. Facebook
Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 11 ribu karyawan atau 13 persen dari total karyawannya. PHK massal ini diketahui menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan besutan Mark Zuckerberg.
Keputusan PHK diambil di tengah lonjakan biaya dan pelemahan pasar iklan. Tak hanya Facebook, langkah serupa juga dilakukan sejumlah perusahaan teknologi raksasa lainnya, termasuk Twitter dan Microsoft.
10. Microsoft
Microsoft Corp (MSFT.O) PHK sekitar 1.000 orang karyawan. Kebijakan itu berdampak pada kurang dari 1 persen total pekerja di perusahaan tersebut. Tercatat, per 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221 ribu orang pekerja.
11. Unilever
Unilever melakukan PHK terhadap 1.500 karyawan secara global. Hal tersebut sejalan dengan rencana pemangkasan 15 persen jabatan senior dan 5 persen jabatan junior di perseroan.
Alan Jope, CEO Unilever menyebut perubahan akan dikonsultasikan dan pekerja pabrik tidak akan terdampak dari keputusan ini.
12. Victoria's Secret
Sebanyak 1.250 pekerja terpaksa di-PHK setelah Brilliant Alliance Thai menutup pabrik Samut Prakan. Pabrik tutup pada Maret 2021 lalu karena bangkrut.
Lebih dari seribu pekerja garmen Thailand dari pabrik pemasok jenama pakaian dalam Victoria's Secret menerima pesangon sebesar USD8,3 juta atau sekitar Rp120,35 miliar (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).
13. Credit Suisse
Bank asal Swiss, Credit Suisse, akan memangkas 9.000 pekerjaan pada 2025 saat perombakan besar-besaran untuk menstabilkan bank. Pemangkasan itu dilakukan demi mengembalikan kondisi bank yang terjebak pada kerugian besar pada kuartal III 2022, termasuk pembenahan unit perbankan investasinya, dan meningkatkan modal baru.
14. DoorDash
Perushaan layanan delivery makanan DoorDash pada Rabu (30/11/2022) mengumumkan pihaknya melakukan PHK karyawannya. DoorDash berencana akan mem-PHK sekitar 1.250 karyawannya atau sekitar 6 persen dari total tenaga kerja yang mereka miliki.
Keputusan tersebut dilakukan lantaran perusahaan mengalami penurunan permintaan. Selain itu, PHK ini bertujuan untuk mengendalikan biaya yang membengkak.
15. HnM
Perusahaan fesyen H&M resmi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 1.500 karyawannya. Pekerja H&M ikut terkena badai PHK karena melemahnya permintaan konsumen.
16. Amazon
Amazon mengonfirmasi mulai melakukan PHK, pada Rabu (16/11/2022). Diketahui, perusahaan raksasa e-commerce ini memangkas 10.000 karyawan. PHK tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan. PHK berfokus pada organisasi perangkat Amazon, termasuk voice assistant Alexa, divisi ritel hingga SDM (sumber daya manusia).
Pemangkasan ini terjadi pada musim liburan, ketika biasanya perusahaan melayani lonjakan permintaan. Hal tersebut menjadi pertanda seberapa cepat ekonomi global menekan bisnis yang kelebihan staf atau kekurangan pengiriman selama bertahun-tahun.
17. Electrolux
Electrolux, produsen peralatan rumah tangga Swedia, melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 4.000 karyawannya pada Oktober 2022. PHK tersebut merupakan bagian dari program restrukturisasi karena perusahaan melaporkan kerugian yang besar pada kuartal ketiga.
Selain itu, perusahaan melaporkan kerugian besar terjadi di Amerika Utara disebabkan permintaan yang melambat. Chief Executive Electrolux Jonas Samuelson mengatakan, permintaaan pasar di Amerika Utara dan Eropa untuk setahun ke depan diperkirakan akan memburuk, yaitu menjadi negatif dari tahun ke tahun.
Diketahui, Electrolux mengalami kerugian operasional sebesar 385 juta krona Swedia pada kuartal ketiga. Sementara kerugian di Amerika Utara mencapai 1,2 miliar krona Swedia.
18. Philips
Philips memangkas 4.000 karyawan pada Oktober 2022. Hal ini menyusul penurunan penjualan yang dialami perusahaan.
“Kami sekarang mengalami penurunan penjualan selama lima kuartal, keuntungan menurun dan sekarang (pada kuartal ketiga) kami juga merugi,” ujar Chief Executive Officer Philips, Roy Jakobs, dalam keterangan resminya.
19. Seagate Technology
Seagate Technology, perusahaan pembuat hard disk, memangkas delapan persen dari tenaga kerja globalnya atau sekitar 3.000 karyawan pada Oktober 2022. Hal tersebut dilakukan karena ketidakpastian ekonomi serta penurunan permintaan suku cadang.
Rencana restrukturisasi diumumkan usai perusahaan ini melaporkan pendapatan fiskal kuartal pertama yang meleset dari ekspektasi Wall Street untuk pendapatan serta laba per saham. Pada Rabu (26/10/2022), saham perdagangan turun lebih dari tujuh persen dan turun lebih dari 55 persen pada 2022.
20. Meta
Meta memberhentikan lebih dari 11.000 pekerja atau 13 persen stafnya pada November 2022. PHK massal tersebut menjadi hal yang pertama dalam 18 tahun sejarah Meta. CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan, dilakukannya PHK karena terjadi penurunan ekonomi makro hingga meningkatnya persaingan bisnis.
(DKH)