ECONOMICS

Kebijakan Zero COVID-19 China Dorong ECB Mantab Naikkan Suku Bunga

Tim IDXChannel 13/09/2022 19:03 WIB

kebijakan zero COVID-19 telah merontokkan harga minyak di China seiring dengan permintaan pasokan bahan bakar yang turun signifikan.

Kebijakan Zero COVID-19 China Dorong ECB Mantab Naikkan Suku Bunga (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi China yang masih terus berjibaku dengan penanganan pandemi dengan kebijakan zero COVID-19 membuat Bank Sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) semakin yakin bahwa kebijakan suku bunga tinggi masih sangat diperlukan untuk kondisi saat ini.

Sebagaimana diketahui, kebijakan zero COVID-19 telah merontokkan harga minyak di China seiring dengan permintaan pasokan bahan bakar yang turun signifikan akibat pembatasan pembatasan warga di berbagai wilayah, yang membuat aktivitas perekonomian dan transaksi sehari-hari lumpuh.

Akibatnya, harga minyak mentah berjangka Brent terpantau turun sebesar USD1,28 (1,4 persen) menjadi USD91,56 per barel. Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate AS melemah USD1,34 menjadi USD85,45 per barel.

“Hadirnya tantangan yang tersisa dari pembatasan virus baru China dan moderasi lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi global masih dapat menarik beberapa keraguan atas kenaikan yang lebih berkelanjutan," ujar Ahli Strategi Pasar di IG, Jun Rong Yeap, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (12/9/22).
 
Kondisi ini menjadi salah satu perhatian utama ECB, selain juga posisi inflasi yang juga masih belum terkendali, yang membuat mereka semakin yakin untuk kembali bersiap mendongkrak tingkat suku bunga acuan.

“Kekhawatiran permintaan berpusat pada dampak kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi dan juga (penerapan) kebijakan zero COVID-19 di China," ujar Analis Commonwealth Bank of Australia, Viviek Dhar, dalam laporan yang sama.
 
Sementara, negara-negara G7 telah ebrsepakat untuk menerapkan batas harga minyak Rusia untuk membatasi pendapatan ekspor minyak yang menguntungkan setelah invasi ke Ukraina. G7 juga berencana untuk mengambil langkah-langkah tegas guna memastikan bahwa pasokan minyak masih bisa mengalir ke negara-negara berkembang. (TSA)

Penulis: Bayu Rama

SHARE