IDXChannel - Pemerintah AS melalui Departemen Perdagangan berencana membangun pusat pembuatan chip komputer di AS. Sejumlah skema pendanaan pun disiapkan bagi para pelaku industri yang berminat, dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Salah satunya adalah kesediaan untuk tidak membangun fasilitas fabrikasi canggih di China dalam 10 tahun ke depan. Total pendanaan telah disiapkan sebesar USD50 miliar yang dikucurkan lewat CHIPS Act. Keputusan pendanaan disebut telah disetujui oleh Presiden Joe Biden dalam bentuk sebuah Undang-Undang.
"Perusahaan yang menerima dana CHIP tidak dapat membangun fasilitas teknologi terdepan atau canggih di China untuk jangka waktu 10 tahun. Perusahaan yang menerima uang hanya dapat memperluas pabrik simpul matang mereka di China untuk melayani pasar China," ujar Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, sebagaimana dilansir VOA News, Kamis (8/9/2022).
Menurut Raimondo, masalah kekurangan pasokan semikonduktor di AS yang telah berlangsung selama pandemi COVID-19 telah bersumbangsih terhadap sepertiga dari nilai inflasi, karena kekurangan chip, pakerja pabrik cuti, dan peralatan rumah tangga yang kerap tidak tersedia.
Sebagaimana dikutip dari VOA News, Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa negara itu mengkonsumsi 25 persen chip komputer canggih, namun tidak pernah meproduksinya. Sebagai gantinya, kebutuhan tersebut justru sebagian besar diimpor dari Taiwan.