ECONOMICS

Kembangkan EBT, Erick Thohir Gandeng Perusahaan Geothermal Asal Italia

Suparjo Ramalan 01/11/2021 17:53 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak perusahaan panas bumi (geothermal) asal Italia, Enel Green Lower, untuk mengerjakan proyek di Indonesia.

Kembangkan EBT, Erick Thohir Gandeng Perusahaan Geothermal Asal Italia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Untuk mendorong komitmen pemerintah dalam mengalihkan energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT), Menteri BUMN Erick Thohir mengajak perusahaan panas bumi (geothermal) asal Italia, Enel Green Lower, untuk mengerjakan proyek di Indonesia.

Hal itu diungkap Erick usai melakukan pertemuan dengan petinggi Enel Green Lower. Pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela pelaksanaan Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) 2021 di Roma. 

Adapun hasil pertemuan tersebut, perusahaan pelat merah di sektor energi akan menggandeng Enel Green Power untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, khususnya merealisasikan net zero emission atau bebas karbon di tahun 2060.

Erick menyampaikan komitmen Enel Green Power atas kerja sama dengan BUMN. 

"Sebagai komitmen terhadap zero carbon di 2060, maka BUMN fokus membangun partnership untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Inilah salah satu hal kamu bicarakan saat bertemu Enel Green Power kemarin di Roma," tulis Erick melalui akun instagram, dikutip Senin (1/11/2021).

Dia menilai, kerja sama bilateral tersebut menjadi bagian dari perjuangan pemerintah untuk mewujudkan eco lifestyle di Tanah Air. Erick sendiri sudah menginstruksikan kepada PT PLN (Persero) untuk mencari investor baru dalam pelaksanaan EBT.

Menurutnya, investasi baru dalam program EBT perlu didorong, tujuannya tak hanya soal pendanaan, namun mendorong implementasikan eco lifestyle. Sebuah gagasan yang menegaskan keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan hidup.

Di luar proyek Rencana Usaha Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL), Erick memandang, penerapan eco lifestyle bagi masyarakat perlu dilakukan. Upaya itu pun sudah dirapatkan antara Kementerian BUMN dan manajemen perseroan.

"Karena energi terbarukan perlu new investment. Nah, ini yang saya di rapat terakhir dengan PLN, saya sangat menekankan bagaimana PLN bersama Kementerian BUMN dan tentu kita harus mulai menata ulang terlepas ada RUPTL, Tetapi memprediksi eco lifestyle yang akan terjadi di masyarakat," katanya. 

Kementerian BUMN pun menetapkan roadmap PLN hingga 2060 mendatang. Peta jalan tersebut untuk mendorong realisasi EBT hingga 2060.

Dalam skemanya, perseroan harus menyiapkan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 21 gigawatt (GW). Kemudian, 15 tahun berikutnya perusahaan menyediakan 29 GW. (TYO)

SHARE