ECONOMICS

Kembangkan Industri E-Sport, Ketersediaan Infrastruktur Jadi Tantangan Utama

Taufan Sukma/IDX Channel 10/06/2023 15:00 WIB

aktivitas e-sport bukan semata-mata kegiatan olahraga yang melibatkan pemain (player), namun juga pelatih, manajer, penyelenggara event dan beragam profesi lain

Kembangkan Industri E-Sport, Ketersediaan Infrastruktur Jadi Tantangan Utama (foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketersediaan infrastruktur penunjang dinilai manjadi salah satu masalah utama dalam upaya pengembangan industri e-sport, sebagai bagian dari geliat ekonomi kreatif nasional.

Hal ini lantaran aktivitas e-sport merupakan produk masa kini yang tentunya memiliki karakteristik dan kebutuhan infrastruktur yang bisa jadi berbeda dengan fasilitas-fasilitas konvensional yang telah tersedia.

Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, seiring penyelenggaraan turnamen persahabatan IESPA Central Java E-Sport Summit: Singapore, beberapa waktu lalu.

IESPA sendiri merupakan singkatan dari Indonesia E-Sport Association, atau asosiasi yang mewadahi para pelaku industri e-sport dalam negeri.

Gelaran IESPA Central Java E-Sport Summit: Singapore sendiri terselenggara berkat kolaborasi antara IESPA Jawa Tengah bersama National Youth Council Singapura yang merupakan bagian dari Kementerian Budaya, Komunitas dan Pemuda Singapura (the Ministry of Culture, Community and Youth of Singapore).

Menurut Ganjar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina IESPA Jawa Tengah, aktivitas pemuda di era masa kini yang tanpa batas memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan negara di kawasan Asia Tenggara.

"E-Sport menjadi ruang diplomasi bagi pemuda-pemuda kita, dan kenyataan itu tidak bisa kita tolak. Mengajak mereka ngobrol lebih intens tentang dunianya, tentang rencana dan targetnya. Dari situ, kita bisa menyiapkan infrastruktur yang sesuai dengan harapan mereka," ujar Ganjar, dalam keterangan resminya.

Dengan menyiapkan infrastruktur sesuai dengan yang dibutuhkan, menurut Ganjar, maka upaya pengembangan e-sport sebagai bagian tak terpisahkan dari perekonomian kreatif, diharapkan dapat berjalan lebih optimal.

Ganjar juga mengingatkan bahwa aktivitas e-sport bukan semata-mata kegiatan olahraga yang melibatkan pemain (player), namun juga pelatih, manajer, penyelenggara event dan beragam profesi lain yang saling bersinergi dalam ikatan sebuah ekosistem bersama.

"Kita perlu kembangkan dari segala sisi. Kalau perlu, ini juga menjadi sebuah gerakan yang bisa merangkul pemuda di negara-negara lain, sehingga menjadi gerakan pengembangan bersama," tutur Ganjar.

Sementara, selaku promotor dan bagian dari tim penyelenggara turnamen di Singapura, Chandra Kusuma, sependapat dengan Ganjar terkait besarnya potensi pengembangan industri e-sport di Indonesia.

Dengan melihat berlimpahnya talenta yang tersedia di kalangan pemuda, Chandra pun mengaku optimistis bahwa pertumbuhan e-sport nasional ke depan sangat lah menjanjikan.

"Keterlibatan pemerintah secara langsung dalam upaya pembinaan talenta muda e-sport, seperti yang dilakukan Bapak Ganjar, menjadi hal penting sebagai fondasi pengembangan industri ke depan," ujar Chandra, dalam kesempatan yang sama.

Terbukti, dalam gelaran IESPA Central Java E-Sport Summit: Singapore, yang mempertandingkan cabang permainan (game) PUBG Mobile, tim Indonesia sukses menyapu bersih kemenangan atas delapan belas partisipan yang berpoartisipasi dari kedua negara.

"Ini menunjukkan bahwa kita memiliki potensi yang besar di masa depan. Dengan pola pembinaan yang tepat, pengembangan industri yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan, maka Saya yakin peluangnya sangat menjanjikan," tegas Chandra. (TSA)

SHARE