Kemendag Hapus Minyak Goreng Curah dari DMO, Berdampak ke Pedagang Kecil
Indef menilai kebijakan penghapusan minyak goreng curah dari DMO akan berdampak negatif bagi pedagang kecil di pasar tradisional.
IDXChannel - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyoroti dampak buruk dari kebijakan penghapusan minyak goreng curah dari aturan wajib pasok domestik atau domestic market obligation (DMO).
Peneliti Indef, Dhenny Yuartha, menyebut kebijakan penghapusan minyak goreng curah dari DMO akan berdampak negatif bagi pedagang kecil di pasar tradisional. Sebab, pedagang bakal kehilangan pembeli lantaran adanya pergeseran konsumen ke minyak goreng kemasan atau MinyakKita.
“Nah, memang kita perlu juga melihat dampaknya terhadap masyarakat kelas menengah dan kelas bawah karena memang, di satu sisi pergeseran DMO minyak curah ke minyak sawit kemasan memang akan menggeser konsumsi dari curah yang memang susah untuk dikontrol tadi ke minyak goreng kemasan sederhana,” ujar Dhenny dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, Jumat (23/8/2024).
Aturan penghapusan minyak goreng curah dari skema DMO tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 tahun 2024.
Kendati aturan tersebut memberikan perlindungan terhadap konsumen karena ada kepastian kualitas produk, Dhenny menilai akan terjadi pergeseran konsumsi, sehingga kondisi itu berdampak terhadap pendapatan pedagang kaki lima.
“Cuma di satu sisi memang mayoritas konsumen itu, apalagi pedagang kecil, memang masih menggunakan curah, ini yang kemudian menjadi tantangan terbesar nantinya,” tuturnya.
Tak hanya itu, permintaan pemerintah agar masyarakat beralih ke minyak goreng kemasan yang diikuti oleh kenaikan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700 dinilai memberatkan masyarakat kelas ekonomi menengah bawah.
“Karena memang pergeseran itu kan di satu sisi juga diikuti oleh kenaikan HIT untuk minyak curah,” kata dia.
“Artinya ketika bergeser mereka akan bergeser ke minyak kemasan, cuman di sisi lain minyak kemasan ini harganya juga meningkat gitu ya, akhirnya mereka juga akan terbesar lagi, mereka akan mencari celah, utamanya konsumen dan produsen kecil, untuk mencari celah ke pasar-pasar ataupun ke minyak goreng curah tadi,” ujarnya menambahkan.
(Febrina Ratna)