ECONOMICS

Kemendag Ungkap Sederet Mitigasi Hadapi Perubahan Tren Perdagangan

Nia Deviyana 08/10/2025 02:00 WIB

Terjadi juga pergeseran transaksi ritel tradisional ke platform digital. 

Kemendag Ungkap Sederet Mitigasi Hadapi Perubahan Tren Perdagangan. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan berbagai langkah mitigasi menghadapi tren perdagangan dunia yang terus berkembang, termasuk di sektor perdagangan digital. 

Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri menjelaskan, digitalisasi telah mengubah hubungan kerja secara signifikan, menciptakan model kerja baru, dan meningkatkan produktivitas, serta memperlebar kesenjangan keterampilan. 

Terjadi juga pergeseran transaksi ritel tradisional ke platform digital. 

Pada Hari Belanja Online Nasional 2024, kata dia, tercatat nilai transaksi lebih dari Rp16 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 31 persen. 

"Pertumbuhan ini menunjukkan bagaimana perilaku konsumen bergeser dengan cepat ke arah perdagangan digital," kata Wamendag pada National Human Capital Conference & Exhibition (NHCCE) di Kuala Lumpur, Malaysia, dikutip Selasa (7/10/2025).

Roro mengungkapkan langkah-langkah mitigasi yang disiapkan Kemendag yaitu memperkuat tata kelola melalui kebijakan dan regulasi. Kementerian Perdagangan memastikan ekosistem perdagangan digital yang adil dan inklusif, serta melindungi, baik pelaku bisnis maupun konsumen. 

"Tujuan pengaturan perdagangan digital sudah jelas. Kami mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pelaku usaha domestik agar mereka dapat berkembang pesat," kata dia.

Selanjunya, pihaknya memastikan menciptakan ekosistem yang sehat, adil, dan menguntungkan, serta memperkuat perlindungan konsumen untuk memastikan kepercayaan dan keberlanjutan sektor tersebut.

Dalam menyiapkan talenta di sektor perdagangan digital, kata dia, Kemendag bermitra dengan perusahaan global seperti Google dan berkolaborasi dengan universitas.

"Kementerian Perdagangan juga kerap menyelenggarakan pelatihan digital gratis bagi UMKM dan berkolaborasi dengan institusi keuangan dalam membuat ‘kurikulum spesial’ untuk mempersiapkan UMKM siap ekspor," kata dia.

Kemudian, Kemendag juga mendukung UMKM dan inklusi digital dengan mempromosikan produk lokal, memodernisasi pasar rakyat, dan menghubungkan para pelaku usaha dengan peluang ekspor. 

"Salah satu upaya yang dilakukan, yaitu melalui program UMKM BISA Ekspor. Sejak Januari-Agustus 2025, kami telah melakukan 462 penjajakan bisnis daring yang menghubungkan 1.482 UMKM Indonesia dengan calon buyers global," ucapnya.

Dengan dukungan perwakilan dagang kami di 33 negara, Kemendag mencapai potensi transaksi sebesar USD90,9 juta. 

"Lima produk teratas yaitu produk kayu, makanan dan minuman, kakao, kopi, perawatan tubuh, serta rempah-rempah," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE