Kemenperin Diminta Investigasi Penyebab Ledakan di Tungku Smelter ITSS
Ketua SBIPE IMIP Morowali, Henry, mengatakan pihaknya mengapresiasi apabila Menperin bersama tim datang dengan melibatkan berbagai pihak.
IDXChannel - Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait kecelakaan kerja yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Ketua SBIPE IMIP Morowali, Henry, mengatakan pihaknya mengapresiasi apabila Menperin bersama tim datang dengan melibatkan berbagai pihak.
"Kami sangat senang dapat bertemu untuk memberikan informasi yang kami dapatkan dari kejadian tersebut. Termasuk korban tragedi ledakan tungku pada Desember 2023 yang masih menyisakan masalah dan sedang kami dampingi untuk mendapatkan tanggung jawab dari pihak perusahaan," ujar Henry dalam keterangan resminya, Senin (17/6/2024).
SBIPE IMIP pun mengapresiasi rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan oleh PT ITSS atas ledakan pada Desember 2023.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya menjaga keselamatan kerja, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap individu dan perusahaan.
"Kami mengajak semua pihak terkait untuk menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam aktivitas industri, sebagai langkah nyata untuk mengurangi angka kecelakaan kerja di masa yang akan datang," ujar Agus, belum lama ini.
Agus menganjurkan agar perusahaan melakukan beberapa perbaikan esensial guna meningkatkan keselamatan operasional, termasuk penyusunan peta risiko di area furnace dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat.
Menperin juga minta perusahaan memastikan implementasi perbaikan sesuai dengan SOP yang memiliki struktur tanggung jawab berjenjang, serta melakukan kalibrasi berkala terhadap alat ukur suhu dan arus listrik
Kemenperin akan berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan ketaatan terhadap regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Langkah ini dilakukan untuk menegakkan standar yang tepat dalam industri smelter yang memiliki risiko tinggi.
"Bila diperlukan, Kemenperin akan melakukan inspeksi ke lokasi," kata Agus.
(NIA)