Kemenperin Gratiskan Sertifikasi TKDN Bagi Industri Kecil dan Menengah
Kementerian Perindustrian akan menganggarkan biaya sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri bagi industri kecil menengah.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian akan menganggarkan biaya untuk sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi industri kecil menengah (IKM). Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban IKM.
"Pemerintah anggarkan untuk program sertifikasi TKDN. Jadi Biaya sertifikasi TKDN yang kami fokuskan untuk IKM semua ditanggung pemerintah," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #FestivalJoglosemar: Artisan of Java, Yogyakarta, Kamis, (20/5/2021).
Selain itu, Agus menyampaikan, Kemenperin memiliki berbagai program untukpenumbuhan dan pengembangan IKM. Salah satunya, Ismart IKM, di mana program TKDN termasuk di dalamnya.
"Kami mempunyai program yang disebut Ismart IKM. Program ini sudah berjalan sejak 2017 dan kami telah meng-update 14.000 pelaku IKM di seluruh Indonesia," katanya.
Adapun manfaat yg bisa diperoleh para pelaku IKM dalam program Ismart IKM, yaitu untuk workshop membuka toko online, bisnis digital, manajemen bisnis, serta kebijakan dan peraturan pemerintah.
Kemudian, para IKM juga bisa masuk ke dalam kabel Ismart IKM serta akses ke berbagai program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan dan klinik kemasan.
Pada tahun ke-2 Gernas BBI kali ini, Kemenperin bertindak sebagai Movement Manager (Manajer Gerakan) pada Mei 2021. Dimana ada 3 tujuan yang ditargetkan oleh Kemenperin yaitu meningkatkan jumlah industri kecil dan menengah yang on boarding. Menciptakan value creation bagi IKM/UKM, dan meningkatkan permintaan produk-produknya.
Tak hanya itu, Agus juga mendorong hingga 8 juta UMKM untuk menggunakan platform e-commerce pada tahun ini. Sebelumnya target pemerintah hanya 6,1 juta.
"Dalam rangka mendukung tujuan utama Gernas BBI ini targetnya 6,1 juta UKM/IKM on boarding di marketplace. Tapi mungkin kita bisa dorong lagi jangan hanya 6,1 juta, tapi bisa 7-8 juta. Dengan kerja keras, kita bisa capai itu," tandasnya. (TIA)