ECONOMICS

Kemenperin Sebut Fenomena Rojali Sudah Terjadi Selama Dua Bulan

Ferdi Rantung 30/07/2025 20:28 WIB

Kementerian Perindustrian menanggapi fenomena Rojali (rombongan jarang beli) yang terjadi pada pusat perbelanjaan di Indonesia.

Kemenperin Sebut Fenomena Rojali Sudah Terjadi Selama Dua Bulan. (Foto : Inews Media Grou)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian menanggapi fenomena Rojali (rombongan jarang beli) yang terjadi pada pusat perbelanjaan di Indonesia. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan fenomena Rojali sudah terjadi dalam kurun waktu dua bulan terakhir. 

 

Ia menilai fenoma itu terjadi karena daya beli masyarakat sedang turun. Hal itu membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. 

 

"kalau ke mal, bukannya belanja di mal, tapi kebanyakan itu hanya makan. Dua bulan terakhir itu seperti itu (rojali)," ujarnya di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (30/7/2025)

 

"Ya fenomena Rojali, memang seperti itu. Jadi kalau pakaian jadi kan termasuk kebutuhan Sekunder lah. Jadi masih nahan lah, karena daya belinya," tambahnya.

 

Reni menjelaskan fenomena ini sebenarnya sudah terjadi setelah pandemi Covid-19. Saat itu diharapkan komsumsi bisa tumbuh, namun yang terjadi masyarakat lebih cenderung untuk berwisata atau jalan-jalan saja. 

 

"Waktu kemarin Lebaran daya beli diharapkan kan tumbuh. Ternyata memang kita itu pada euforia setelah Covid-19. Jadi yang tumbuh itu sebenarnya dia jalan-nya, wisata-nya," katanya.

 

Untuk mengatasi hal ini, Reni mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk berjualan online. Salah satu caranya, melakukan penjualan secara live di platform e-commerce atau media sosial. 

 

"Pelaku usaha terus kita genjot agar bisa live shop," tuturnya.

 

Selain mendorong berjualan lewat media sosial, Kemenperin juga mengadakan kegiatan atau pameran agar mendongkrak penjualan IKM. Salah satunya adalah Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta. 

 

"Kegiatan ini diharapkan bisa menggerakkan kembalilah, yang katanya sekarang lesu, terus juga kita coba dongkrak penjualan dengan pameran," pungkasnya.

 

 

 

 

SHARE