Kementerian PUPR Bantah Pembangunan IKN Babat Hutan Kalimantan
Kementerian PUPR mengerjakan infrastruktur dasar di IKN memastikan pembangunan yang dilakukan tidak membabat hutan yang sudah eksis di Kalimantan.
IDXChannel - Pemerintah tengah gencar membangun proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Total lahan yang sudah disiapkan pemerintah untuk pembangunan dan Pengembangan ibu kota baru itu mencapai 256.000 ha.
Pembangunan IKN bakal dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2045 mendatang. Meski begitu, lokasi pembangunannya berada di lokasi yang dijuluki sebagai paru-paru dunia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengerjakan infrastruktur dasar di IKN memastikan pembangunan yang dilakukan tidak membabat hutan yang sudah eksis di Kalimantan.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan hal itu diupayakan dengan membangun nursery atau pusat persemaian mentawir yang akan melahirkan bibit-bibit tanaman baru yang siap ditanam.
"Tidaklah, saya tidak membabat-babatlah, sudah pasti ditanam kembali," ujar Danis saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (12/6/2023).
Danis menilai, justru dengan adanya pembangunan IKN, akan mengembalikan fungsi hutan di Kalimantan menjadi hutan yang heterogen dengan dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan. Pusat persemaian mentawir dibangun di atas lahan seluas 16 hektare dengan embung seluas 7 hektare.
Persemaian tersebut memiliki kapasitas memproduksi bibit sebanyak 15 juta per tahun. Bibit-bibit tersebut, yang menurut Danis, akan membuat daratan Kalimantan tetap hijau di tengah hiruk-pikuk pembangunan ibu kota baru tersebut.
Pada tahap pertama saat ini, telah tersedia 52 ribu bibit pohon yang siap menghijaukan tol di IKN segmen 3B KKT Kariangau - Sp. Tempadung. Pada pembangunan jalan tol IKN segmen 3B itu dibangun pula 12 tenda nursery seluas 2,3 Ha dengan total saat ini sekitar 52.000 pohon dan akan terus bertambah hingga ratusan ribu pohon yang akan ditanam di koridor jalan tol.
Saat ini, beberapa jenis tanaman dari total sekitar 89 jenis tanaman sedang dalam proses adaptasi dengan kondisi setempat. Area nursery tersebut mendapatkan suplai air dari Sungai Rawa Buaya dengan kapasitas maksimal 5.000 liter per hari. Pengelolaan area nursery dilakukan oleh Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) sebanyak 30 orang.
"Untuk tahap awal sudah datang 52 ribu bibit tanaman yang siap ditanam. Ada 52 ribu pohon dari berbagai jenis, sudah ada di nursery. Jadi yang saya lakukan seperti itu (tidak membabat pohon)," ujarnya.
(FRI)