ECONOMICS

Kerap Dikunjungi Wisman, Sandiaga: Kepulauan Seribu Belum Jadi Destinasi Berkualitas

Advenia Elisabeth/MPI 04/08/2021 09:29 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, berharap Kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menparekraf, Sandiaga Uno, berharap Kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, berharap Kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pasalnya, Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan sehingga dapat menjadi destinasi yang menarik banyak wisatawan.

Sandiaga menerangkan potensi wisata Kepulauan Seribu yakni memiliki jumlah kunjungan pada tahun 2009 berjumlah 662.000, terbagi menjadi wisatawan mancanegara berjumlah 132.000 dan wisata nusantara berjumlah 530.000.

"Namun, Kepulauan Seribu masih banyak PR yang harus dikerjakan. Kita ini hanya 35 menit ke Kepulauan Seribu tapi kalau kita lihat masih belum kita bangun destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Menparekraf secara virtual, Rabu (4/8/2021).

Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri dari 7 hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Di samping itu, Kepulauan Seribu memiliki cagar budaya, sarana snorkeling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound, education/riset, religi/sejarah, dan sebagainya.

Sandiaga menjelaskan salah satu strategi untuk menjadikan destinasi wisata yang berkualitas di Kepulauan Seribu yakni dengan pengembangan ekonomi kreatif (ekraf). Strategi pengembangan ekraf, menurut Sandiaga bisa dengan memperkuat ekosistem bisnis dan investasi, memperkuat ekosistem penumbuhkembangan usaha baru, hingga memperkuat pasar produk sektor ekraf.

"Nanti kita kerja sama dengan ADKI, kita membuat pasar produk sektor ekraf. Kalau di Kepulauan Seribu sendiri banyak banget produk ekraf terutama hasil laut. Nah pendekatan kami yang bisa dilakukan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Ayo kita sama-sama saling mendukung," ujarnya.

Lebih lanjut, Sandiaga juga menjelaskan bahwa pengembangan wisata khususnya desa wisata di Kepulauan Seribu juga diperlukan pendekatan atraksi, kolaborasi, aksesibilitas, pemanfaatan dana desa, amenitas, dan digitalisasi.

"Saya sudah bolak-balik ke pulau Tidung, Kelapa, Sebira ini luar biasa potensinya. Jadi kita tinggal kolaborasi, ada dana desa, dana kelurahan jadi kita dorong pakai digitalisasi. Selain itu, di desa wisata ini kita fokuskan untuk coaching, supervisi, ada mentoring juga, dan evaluasi. Jadi semua tugasnya saling mengevaluasi agar SDM juga bisa maju dan berkembang. Nah kuncinya entrepreneurship, wirausaha, kita ingin hadirkan SDM mandiri melalui wirausaha," jelas Sandiaga.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan upaya percepatan pengembangan Kepulauan Seribu dan percepatan pengembangan Kepulauan Seribu salah satunya berupa pengembangan zona pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) wilayah laut dangkal, dan standarisasi pembangunan yang dipersyaratkan.

"Selain itu juga diperlukan dukungan dan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (eksekutif dan legislatif), Badan Usaha dan stakeholder lainnya dalam pemanfaatan kawasan TNKS wilayah laut dangkal,” tuturnya.

Wakil Menteri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Budi Arie Setiadi, mengajak anak muda di Kepulauan Seribu bergotong royong untuk membuat berbagai inovasi dan gagasan agar dapat mempercepat pengembangan wisata yang berkualita dan berkelanjutan.

"Karena terus terang di seluruh dunia yang bisa membuat terobosan itu anak muda, karena itu saya mendukung penuh gerakan Asosiasi Desa Kreatif Indonesia untuk melahirkan inovasi dan terobosan baik di bidang kuliner, cinderamata, dan berbagai produk yang bisa diakselerasi," pungkas dia. (TIA)

SHARE