Keripik Singkong Khas Bojonegoro Ini Sukses Tembus Pasar China hingga AS
Produk olahan singkong yang menjadi oleh-oleh khas Bojonegoro sukses kembali menembus pasar ekspor.
IDXChannel - Produk olahan singkong yang menjadi oleh-oleh khas Bojonegoro sukses kembali menembus pasar ekspor. Kali ini produk keripik singkong berlabel Matoh merambah pasar ekspor Malaysia, China, Amerika Serikat dan Kuwait.
Pelepasan ekspor keripik singkong ini dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jawa Timur Iwan, Kadisperindag Kabupaten Bojonegoro, dan jajaran manajemen PT Pareto Estu Guna selaku produsen keripik singkong, pada Rabu (28/12/2022).
Kepala Disperindag Jawa Timur Iwan menyatakan, ada sebanyak 1.080 kardus dengan masing-masing kardusnya berisi 32 pack kemasan keripik, dengan total ada 14.000 kemasan dengan ukuran 75 gram yang diekspor. Ia menyambut gembira ekspor industri oleh-oleh khas Bojonegoro ke negara keempat setelah sebelumnya ke China, Kuwait, Amerika Serikat, dan terbaru ini ke Malaysia.
"Alhamdulillah siang ini kita ekspor perdana PT Pareto Estu Guna, ekspor pertama ke Malaysia yang dilaksanakan setelah pandemi. Mudah-mudahan bisa mengembangkan ekspor - ekspor ke negara lain juga," kata Iwan.
Keberhasilan ekspor produsen keripik singkong ini merupakan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang mendorong produk - produk lokal Jawa Timur bisa bersaing di kancah internasional.
"Ekspor neraca perdagangan kita naik, 8 persen. Mayoritas didominasi oleh mamin, tujuannya terbaik ke Cina, Amerika, Malaysia, kemarin kita juga transaksinya lumayan besar ke Malaysia, dengan nilai transaksi USD21,97 miliar selama Januari hingga November 2022," tuturnya.
Sementara itu Direksi PT Pareto Estu Guna Aswin Susilo mengungkapkan, Malaysia menjadi negara keempat tujuan ekspor dari keripik singkong produksi asli Bojonegoro. Total ada 1.080 kardus keripik singkong yang dikirim ke Malaysia, dengan total 14.000 kemasan berukuran 75 gram dan tujuh varian rasa.
"Produksi pertama tahun 2013, kita ekspor pertama di 2018 ke China, berlanjut ke Kuwait, Amerika Serikat, dan ini baru ke Malaysia. Baru ini ke Malaysia perdana, dan pertama setelah Covid-19," ucap Aswin Susilo.
Selama ekspor itu, telah mengirimkan beberapa kali produknya, misalnya di China tercatat dua kali melakukan pesanan ke pihaknya, kemudian Kuwait lebih dari dua kali, dan negara Amerika Serikat sekali melakukan pemesanan.
"Kalau kita (dipasarkan) 70 persen nasional, sisanya 30 persen ke luar negeri. Kalau di Bojonegoro lebih banyak di supermarketnya, tapi nggak banyak sebenarnya," tutupnya. (RRD)