Ketimbang Rugi, Pedagang Pasar Pertimbangkan Jual Minyak Goreng Harga Modal
Pedagang di pasar tradisional mengaku masih berpikir keras agar dapat menjual minyak goreng dengan harga murah.
IDXChannel - Pedagang di pasar tradisional mengaku masih berpikir keras agar dapat menjual minyak goreng dengan harga murah. Mereka pun mempertimbangkan menjualnya dengan harga modal ketimbang menelan rugi.
Saat ini, para pedagang minyak goreng yang berada di Pasar Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat masih menjual dengan harga rata-rata Rp18-19 ribu per liter. Kondisi itu membuat mereka ditinggal oleh para pelanggannya.
Salah satu pedagang bernama Santo mengaku jika hal demikian yang terus terjadi dan minyak murah versi pemerintah tidak sampai menyasar tokonya maka pilihan yang mau tidak mau diambil adalah menjual sesuai harga modal.
Santo menyebut jika minyak goreng murah tersebut hanya banyak di distribusikan ke pasar ritel modern tanpa memperhatikan kondisi di pasar tradisional justru akan menimbulkan kerugian yang diterima para pedagang.
Sebab harga minyak yang di jual di pasar ritel modern bisa lebih mahal dibandingkan dengan harga minyak yang dijual di pasar tradisional. Seperti diketahui bahkan beberapa pekan yang lalu minyak goreng di pasar ritel modern ludes di buru masyarakat.
Disamping itu pedagang seperti Santo dan lainnya yang tidak mendapatkan stok minyak murah tersebut harus menjual minyak seusai dengan modal yang dikeluarkan mengikuti harga minyak aslinya.
"Yang dicari kan harga yang murah itu, mau tidak mau ya kita jual modal," ujar Santo kepada MNC Portal, Selasa (1/2/2022).
Santo mengaku saat ini tokonya mulai mengalami penurunan konsumen. Hal tersebut menurutnya disebabkan oleh berpindahnya masyarakat ke pasar ritel modern untuk berburu minyak murah.
"Kalau dampak kerugian ada, soalnya ada pengurangan pembeli, masyarakat kan juga mencari harga yang murah," sambung Santo.
Pedagang lain bernama Soleh mengaku memang sebelumnya ada distributor minyak mendatangi warungnya untuk menawarkan retur stok minyak yang lama.
Namun menurut Soleh hal tersebut tidaklah berjalan mudah, sebab para sales minyak goreng tersebut justru mengharuskan untuk menghabiskan stok lama terlebih dahulu yang dibeli Soleh dengan harga minyak lama.
"Saya sebagai pedagang, dan pedagang lain juga bingung, kita masih pakai modal yang tinggi, tapi kok harga sudah diturunin, mau direktur juga barang lama ini harus dihabiskan dulu," pungkas Soleh. (TYO)