Kinerja Pasar Keuangan Positif, Perlambatan Ekonomi Tidak Seburuk Prediksi?
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini membukukan penguatan dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
IDXChannel - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini membukukan penguatan dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
Penguatan ini linier dengan penguatan mata uang Rupiah yang sempat menembus Rp15.000 per USD. Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, positifnya kinerja pasar keuangan tentu mematahkan prediksi buruknya perlambatan ekonomi di 2023.
"Realisasi pertumbuhan ekonomi China yang dirilis pada Selasa kemarin membukukan perlambatan di kisaran angka 2,9% di tahun 2022. Ekonomi China memang melambat dibandingkan dengan realisasi tahun 2021 yang sebesar 8,1%. Namun realisasi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 kemarin masih lebih baik dibandingkan ekspektasi sebelumnya sebanyak 1,8%," jelas Gunawan, Rabu (18/1/2023).
Gunawan menyebut, China yang merupakan salah satu negara dengan kekuatan ekonomi besar, menjadi mitra dagang Indonesia selama ini. Perlambatan yang terjadi diharapkan tidak memberikan pukulan yang lebih besar bagi Negara mitra dagang China termasuk Indonesia.
Kedua, pemerintah terus berupaya untuk menarik devisa hasil ekspor agar tersimpan di tanah air. Sejumlah aturan pendukung tengah dipersiapkan sehingga eksportir diharapkan terus menambah pasokan valas di dalam negeri.
"Yang ketiga, memang ada pemulihan kinerja di pasar surat utang atau obligasi yang membuat likuiditas valas membaik. Meski demikian saya mewanti wanti bahwa tekanan di pasar belum sepenuhnya usai," tukasnya.
Sementara itu, harga emas dunia pada perdagangan hari ini terpantau menguat di level 1.911 per USD. Harga emas terlihat tidak banyak berubah selama pekan ini, meskipun tetap mampu bertahan di atas 1.900 USD per ons troy-nya. Jika dirupiahkan, harga emas pada hari ini ditransaksikan nyaris tidak bergerak di kisaran 929 ribu per gramnya.
"Pelaku pasar selanjutnya menanti kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sejauh ini kalaupun terjadi kenaikan kemungkinan kenaikan sebanyak 25 basis poin menjadi 5.75%. Namun demikian dengan kinerja rupiah yang menguat belakangan ini, BI bisa saja tidak merubah besaran BI 7 DRR," tandasnya.
(DES)