ECONOMICS

Konsumsi Baja Melesat Naik 40 Persen dalam Lima Tahun

Oktiani Endarwati 22/09/2021 13:00 WIB

Konsumsi baja di dalam negeri terus mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir. Pada 2014, konsumsi baja disinyalir telah mencapai 50 kg per kapita per tahun.

Konsumsi Baja Melesat Naik 40 Persen dalam Lima Tahun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Konsumsi baja di dalam negeri terus mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir. Pada 2014, konsumsi baja disinyalir telah mencapai 50 kg per kapita per tahun. dan angka ini meningkat 40 persen menjadi 71 kg per kapita per tahun.

Merujuk pada data tersebut, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim, yakin konsumsi baja di tanah air akan terus mengalami peningkatan. Hal ini seriring dengan meningkatnya proyek infrastruktur dan industri.

"Saya yakin ke depan konsumsi baja nasional akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan pembangunan infrastruktur dan industri," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Rabu (22/9/2021).

Menurut dia, konsumsi rata-rata baja dunia lebih tinggi daripada konsumsi baja dalam negeri. Misalnya saja Korea Selatan dengan konsumsi baja sekitar 1.400 kg per kapita per tahun.

"Ini karena industri di negara tersebut sudah lebih maju. Infrastruktur ada batasnya tapi kalau industri itu suatu kebutuhan," imbuhnya.

Silmy menuturkan, kebutuhan impor baja di dalam negeri juga bervariasi. Khusus untuk produk hot rolled coil (HRC), kebutuhannya pada kondisi normal sekitar 4,5 juta ton dan kondisi tidak normal karena pandemi sekitar 3,5 juta ton.

Adapun saat ini kapasitas produksi Krakatau Steel sebesar 3,9 juta ton per tahun, termasuk pabrik HRC yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebesar 1,5 juta ton per tahun.

"Krakatau Steel sendiri produksinya 3,9 juta ton ditambah dengan produsen lain HRC di Indonesia ada 1 juta ton, sehingga ada 4,9 juta ton produksi. Kalau kita lihat kebutuhan yang hanya 3,5-4 juta ton, sudah terpenuhi. Harusnya impor tidak dibutuhkan," tuturnya. (TYO)

SHARE