Kontribusi MotoGP Mandalika ke Ekonomi NTB Capai Rp606 Miliar
Menko Luhut menyebut dampak ekonomi dari ajang balap motor dunia, MotoGP Mandalika mencapai Rp606 miliar.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan manfaat yang didapatkan dari adanya gelaran MotoGP di Mandalika, NTB pada November 2021. Ajang balap tersebut telah berkontribusi menciptakan pendapatan miliaran rupiah.
"Dari event MotoGP telah memberikan multiplayer effect efek bagi perekonomian lokal mencapai Rp606 miliar," kata Luhut dalam sambutannya secara virtual di acara Forum Investasi 5 Destinasi Super Prioritas di Labuan Bajo, NTT pada Jumat, (9/9/2022).
Luhut mengatakan, selama kejuaraan dunia MotoGP tersebut, jumlah keterisian kamar mencapai 24.768 kamar. Selain itu, sambungnya, penonton mencapai 100 ribu orang.
"Kita mampu memenuhi kebutuhan 25% kebutuhan ini. Ini menjadi contoh potensi yang perlu dicermati," katanya.
Oleh sebab itu, Luhut menambahkan, saat ini pemerintah fokus terhadap pengembangan lima DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) bukan hanya sebagai destinasi pariwisata unggulan, tetapi juga destinasi investasi prioritas.
Kelima DPSP tersebut yaitu, Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Luhut meminta kepada Menteri Investasi untuk menjaga kepercayaan kepada investor dan mendorong kemudahan berinvestasi dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kearifan lokal.
"Kiranya Menteri Investasi dan Kepala Daerah agar dapat memfasilitasi percepatan realisasi investasi, meningkatkan promosi investasi, dan memberikan pemberian insentif kepada para investor yang akan masuk," harapnya.
Tidak hanya itu, Luhut juga meminta kepada Menteri Pariwisata untuk meningkatkan promosi pariwisata dan menyelenggarakan event secara masif.
"Kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar meningkatkan promosi pariwisata dan menyelenggarakan event secara masif, melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan memperkuat tata kelola destinasi," katanya.
Lebih jauh Luhut mengungkapkan, realisasi investasi pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai Rp5,31 triliun pada 2020 hingga kuartal I-2022. Dia pun menambahkan, skor Travel and Tourism Development Index Indonesia meningkat dari 4,2 ke 4,4.
Saat ini, sambungnya, ranking Indonesia mengalami peningkatan dari sebelumnya di peringkat 44 menjadi peringkat 32, mengalahkan Thailand dan Malaysia.
"Untuk pertama kalinya Indonesia berada di atas Thailand dan Malaysia," ucap Luhut.
Dengan adanya peningkatan ranking tersebut, kata Luhut, diharapkan dapat memperkuat posisi pariwisata di Indonesia untuk menyakinkan para investor untuk berinvestasi di sektor pariwisata nasional. (FAY)