ECONOMICS

Kopi hingga Tuna Kaleng RI Tembus Pasar Arab Saudi, Nilainya Capai Rp975,85 Miliar

Nia Deviyana 28/08/2025 12:06 WIB

Produk-produk tersebut difokuskan pada kopi siap minum (ready to drink), biskuit, serta tuna kaleng.

Kopi hingga Tuna Kaleng RI Tembus Pasar Arab Saudi, Nilainya Capai Rp975,85 Miliar. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Distributor terkemuka di Arab Saudi, Mohammed Bawazir for Trading Co., Ltd (MBT), menandatangani Letter of Intent (LoI) senilai USD60 juta atau sekitar Rp975,85 miliar untuk pembelian produk-produk makanan olahan Indonesia

Produk-produk tersebut difokuskan pada kopi siap minum (ready to drink), biskuit, serta tuna kaleng. Meskipun begitu, masih terbuka peluang pembelian ini merambah produk makanan olahan lainnya dari Indonesia.

"Penandatanganan komitmen LoI senilai USD60 juta oleh MBT adalah kabar baik bagi Indonesia. Hal ini menunjukkan produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar global," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI, Fajarini Puntodewi, melalui keterangan tertulis, Kamis (28/8/2025).

MBT merupakan salah satu distributor terkemuka di Arab Saudi untuk produk makanan dan minuman (mamin), perawatan tubuh, serta produk herbal. MBT telah menjadi mitra lama Indonesia dalam mengimpor dan mendistribusikan produk mamin ke berbagai wilayah di Arab Saudi. 

Managing Director MBT, Fawzi Bawazier, menegaskan komitmen MBT untuk terus mendorong penggunaan produk-produk Indonesia di pasar Arab Saudi. Menurutnya, peluang produk mamin Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memasuki pasar Arab Saudi.

"Kami sangat terbuka untuk membantu pelaku usaha Indonesia yang ingin berbisnis di Arab Saudi, baik itu perusahaan besar maupun UMKM. Kami berharap pelaku usaha Indonesia tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tapi juga dapat mencurahkan upaya untuk mengeksplorasi pasar Arab Saudi," ujar Fawzi.

Terkait pembukaan pasar yang lebih luas di Arab Saudi, Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa Kemendag secara konsisten memberikan dukungan dan fasilitasi kepada para eksportir Indonesia serta mitra usaha di negara-negara akreditasi.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah membuka akses pasar melalui perjanjian dagang yang tengah dijajaki, seperti Indonesia–Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (Indonesia–GCC FTA), untuk mendorong ekspor ke Arab Saudi.

"Proses perundingan Indonesia–GCC FTA sedang berlangsung dan akan disepakati dalam waktu dekat. Untuk itu, para pelaku usaha Indonesia harus mempersiapkan kompetensinya agar dapat memanfaatkan setiap peluang yang terbuka," kata Mendag.

Pada periode Januari–Juni 2025, total perdagangan kedua negara mencapai USD3,28 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar USD1,70 miliar, atau meningkat 49,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD1,14 miliar. 

Sementara itu, impor Indonesia dari Arab Saudi tercatat sebesar USD1,58 miliar. Dengan demikian, Indonesia berhasil mencatatkan surplus sebesar USD128 juta terhadap Arab Saudi.

Pada periode yang sama, ekspor makanan olahan Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar USD134 juta, tumbuh 4,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi salah satu pendorong utama peningkatan nilai ekspor.

(NIA DEVIYANA)

SHARE