Krisis Pangan Global, Indonesia Harus Waspadai Tsunami Inflasi
Presiden Joko Widodo dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2023 mengucapkan kata 'inflasi' sebanyak 7 kali.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2023 mengucapkan kata 'inflasi' sebanyak 7 kali. Hal ini perlu dicermati lantaran krisis pangan global yang semakin mengkhawatirkan disertai tingginya harga komoditas energi.
Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah sebaiknya memperhatikan kondisi sektor pertanian karena memang tantangan ke depan adalah inflasi.
"Ini memang pak Jokowi dalam 2022-2023 tidak main-main soal inflasi, nah dalam pidato itu disinggung juga soal pangan terlepas dari masalah energi ini juga permasalahan soal krisis pangan," kata Bhima dalam Webinar BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional oleh MNC Portal, Rabu (17/8/2022).
Menurut Bhima, perlu adanya koordinasi holding perkebunan BUMN dan holding pupuk BUMN. Hal itu cukup krusial mengingat dalam menjaga pasokan pangan khususnya dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Untuk memastikan penyaluran subsidi pupuk tepat sasaran, hingga bekerjasama dengan petani untuk pengolahan pasca panen.
"Syukur-syukur sektor pertanian Indonesia masih bisa mengirim pasokan berlebih untuk menambah devisa ekspor dan membantu negara lain yang hadapi krisis pangan," jelasnya.
Sebelumnya, kata Bhima, Jokowi baru mendapat penghargaan soal swasembada beras, masih banyak pangan potensial lainnya yang bisa di swasembada sekaligus mengekspor ke negara lain.
Diketahui, Indonesia juga berhasil mengendalikan inflasi di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%.
(DES)