ECONOMICS

KTT ke-43 ASEAN Diharapkan Lahirkan Kebijakan Konkret

Iqbal Dwi Purnama 05/09/2023 13:28 WIB

Keketuan Indonesia dalam KTT ke-43 ASEAN diharapkan menjadi momentum menciptakan kebijakan konkret untuk kepentingan Indonesia maupun negara anggota.

KTT ke-43 ASEAN Diharapkan Lahirkan Kebijakan Konkret

IDXChannel - Pakar Hukum dan Bisnis Perdagangan Internasional Ariawan Gunadi berharap Keketuan Indonesia dalam KTT ke-43 ASEAN menjadi momentum menciptakan kebijakan konkret untuk kepentingan Indonesia maupun negara anggota.

Menurutnya, kegiatan tersebut akan banyak menemukan para petinggi-petinggi negara di ASEAN yang bisa dimanfaatkan untuk menjalin kontrak kerja sama, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

"Ini saatnya Indonesia sebagai ketua ASEAN harus speak up di kancah internasional supaya hasil dari KTT ASEAN ini clear, apasih yang mau dibangun dari ASEAN secara konkret," kata Ariawan dalam Market Review IDXChannel, Selasa (5/9/2023).

Dia menilai, saat ini di antara negara anggoata KTT ASEAN saja masih ada yang menerapkan trade barrier atau pembatasan akses perdagangan antarnegara. Itu, menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar yang harus dibereskan lewat Keketuan Indonesia pada KTT ke-43 ASEAN.

Pasalnya, trade barrier dinilai bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tidak merata antarnegara anggota. Karena satu negara akan sulit untuk melakukan perdagangan antarnegara di kawasannya sendiri.

"Ini momen yang sangat langka, ini juga momen untuk melahirkan satu legacy, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ASEAN dan dunia," ujarnya.

Di samping itu, Ariawan menilai saat ini juga senter kabar bahwa dolar AS makin banyak ditinggalkan oleh beberapa negara untuk melakukan transaksi. 

Hal itu dilakukan karena banyak negara yang mulai menekan perjanjian kerja sama langsung antarnegara, sehingga transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang antar negara yang melakukan transaksi.

Contoh komiten tersebut yang seharusnya bisa dikuatkan lagi dengan memanfaatkan momentum keketuan Indonesia pada KTT ke-43 ASEAN. 

"Jangan sampai sudah ada komitmen, tapi ada negara lain yang tetap menggunakan dolar as dalam melakukan transaksinya," kata Ariawan.

"Ini momen yang sangat langka, ini juga momen untuk melahirkan satu legacy, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ASEAN dan dunia," sambungnya.

Dari sisi sumber daya alam di wilayah ASEAN, menurutnya cukup potensial untuk diolah dan dikembangkan. Hal itu bisa menjadi katalis positif untuk mendukung pertumbuhan negara negara ASEAN.

"Karena secara infrastruktur, model, SDA, tidak kalah dengan negara-negara di Eropa, China, India dan lainnya, kita punya capital yang luar biasa," tutur Ariawan.

(RNA)

SHARE