ECONOMICS

Kunker ke Bandung, Kementan Harap Harga Pangan Terkendali selama Ramadan

Iqbal Dwi Purnama 03/04/2023 04:30 WIB

Kementan dalam kunjungan ke Bandung menyatakan Ramadan tahun ini bertepatan dengan musim panen raya. Sehingga fluktuasi harga diharapkan bisa ditekan.

Kunker ke Bandung, Kementan Harap Harga Pangan Terkendali selama Ramadan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, bersama Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan kunjungan kerja ke Bandung. Mereka melakukan pengecekan harga dan ketersediaan bahan pangan jelang Lebaran 2023.

Kepala Barantan Bambang, yang di wakili oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati (KTKHN), AM Adnan, mengatakan pada bulan Ramadan ini persis bertepatan dengan musim panen raya. Sehingga fluktuasi harga diharapkan bisa ditekan.

“Ramadan kali ini kan bertepatan dengan panen raya, sehingga diharapkan stok beras aman dan harga bisa terkendali," ujar Adnan dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (2/4/2023).

Adapun pemantauan di Pasar Gedebage, Bandung, terdapat harga beras, bawang, daging, minyak goreng dan gula yang masih stabil sejak awal Ramadan hingga akhir Maret ini. Namun, terjadi fluktuasi harga cabai karena kendala pasokan.

Secara nasional data yang dihimpun dari Kementerian Pertanian dapat dipastikan ketersediaan pangan jelang lebaran dalam kondisi aman. Produksi padi pada tahun ini mencapai 13,79 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,56 persen.

Sementara itu, potensi luas panen selama Januari hingga April ini seluas 4,51 juta hektare. Jumlah ini seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di mana terjadi peningkatan sebesar 2,13 persen apabila dibanding periode yang sama pada 2022.

Selama 2022, produksi beras juga naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021, yaitu dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton, dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.

“Jangan sampai saat Ramadan ini masyarakat susah mengakses kebutuhan bahan pokok dikarenakan stok yang terbatas atau karena ada kenaikan harga yang sangat signifikan," pungkas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, pada kesempatan tersebut.

(FRI)

SHARE