Lampaui Target, Sektor Hulu Migas Sumbang Penerimaan Negara Rp272,8 T
Capaian itu jauh lebih tinggi dibandingkan target 2022 yang dicanangkan sebesar USD9,95 miliar.
IDXChannel - Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan penerimaan negara 2022 dari sektor hulu migas mencapai USD18,19 miliar atau sekitar Rp272,85 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per USD).
Dia mengungkapkan capaian itu jauh lebih tinggi dibandingkan target 2022 yang dicanangkan sebesar USD9,95 miliar. Begitu pula jika dibandingkan realisasi 2021 yang tercatat USD13,8 miliar.
Kendati penerimaan negara mengalami peningkatan, realisasi lifting minyak pada 2022 yang sebesar 612.300 barel oil per day (bopd) jusru mengalami oenurunan jika dibandingkan realisasi lifting minyak 2021 yang mencapai 660.300 bopd.
Adapun target lifting minyak 2022 yang direncanakan sebanyak 703.000 bopd.
"Ada beberapa hal yang terjadi sehingga target lifting minyak tidak tercapai," ujar Dwi saat jumpa pers SKK Migas terkait Capaian Kinerja 2022 dan Target 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Selain lifting minyak, salur gas pada 2023 yang sebesar 5.347 million standard cubic feet per day (mmscfd) atau juta standar kaki kubik per hari juga lebih rendah dibandingkan realisasi 2021 yang tercatat 5.505 mmscfd.
Serta, lebih rendah dari target 2022 yang direncanakan sebesar 5.800 mmscfd.
Dalam kesempatan ya mng sama, Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo menerangkan rendahnya realisasi minyak dan gas (migas) siap jual atau lifting migas pada 2022 akibat dampak dari penyebaran virus Covid-19. Situasi ini mengakibatkan aktivitas pengeboran menjadi terhambat.
"Kita tuh ngebor di atas 1.000 terakhir kali di 2014, habis itu turun terus seiring dengan mungkin semakin susahnya mencari potensi baru. Ada Covid lagi segala macam," jelas Wahju. (NIA)