ECONOMICS

Langka Empat Bulan, 100 Dus Minyakita Ludes Terjual saat Operasi Pasar

Avirista M/Kontributor 03/02/2023 14:27 WIB

Ratusan pedagang di Pasar Sawojajar Kota Malang antre membeli minyak goreng (migor) kemasan bersubsidi merek Minyakita. 

Langka Empat Bulan, 100 Dus Minyakita Ludes Terjual saat Operasi Pasar. (Foto: Avirista/MPI).

IDXChannel - Ratusan pedagang di Pasar Sawojajar Kota Malang antre membeli minyak goreng (migor) kemasan bersubsidi merek Minyakita

Mereka menunggu penyaluran dari distributor yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kota Malang yang melakukan operasi pasar.

Nampak dari pantauan, sejak pagi hari ini (3/2/2023), pedagang yang didominasi ibu-ibu itu memegang kupon yang sebelumnya telah dibagikan. Total ada 100 karton minyak goreng yang satu kartonnya berisikan 12 kemasan dengan masing-masing seberat satu liter.

Masing-masing pedagang hanya diperbolehkan membeli satu kardus minyak goreng, yang nantinya akan dijual kembali ke masyarakat. Dengan dikoordinir oleh koordinator Pasar Sawojajar, operasi pasar kali ini berjalan tertib dan lancar. 

Tingginya antusias pedagang membuat 100 karton minyak goreng kemasan ludes terjual hanya dalam kurun waktu setengah jam. 

Solikin, salah satu pedagang sembako mengakui, stok minyak goreng kemasan bersubsidi cukup langka di Pasar Sawojajar Kota Malang. Hampir tiga bulan minyak goreng kemasan bersubsidi itu sulit didapat. Alhasil, harganya pun sempat melonjak.

"Baru kali ini (langka). Memang sempat langka, susah stok itu tiga bulanan, harganya ini otomatis naik Rp1.000-2.000," kata Solikin, pedagang berusia 70 tahun ini kepada MPI.

Dirinya bersyukur, pemerintah mengadakan operasi pasar minyak goreng kemasan bersubsidi. Di operasi pasar kali ini, pedagang diberikan jatah satu kardus minyak goreng dengan harga Rp151.500.

"Sangat membantu, ini saja sampai berebut gini," ucapnya.

Pedagang sembako lainnya, Kholik juga mengakui adanya kelangkaan di minyak goreng kemasan bersubsidi. Menurutnya, stok minyak goreng itu sudah sulit didapat dari pasaran sejak empat bulan yang lalu.

"Sudah langka empat bulanan. Yang botol harganya 14 ribu, tapi barangnya enggak ada, ya otomatis agak naik, antara Rp16.000-17.000, naik seribuan," tutur Kholik.

Kholik berharap, operasi pasar sering diadakan pemerintah. Mengingat Minyakita ini menjadi idaman masyarakat menengah ke bawah di tengah mahalnya harga-harga minyak goreng kemasan pada umumnya.

"Kepengennya sering-seringlah, kan ini minyaknya murah, masyarakat kecil sering beli. Kalau yang minyak lain itu mahal harganya Rp20 ribuan ke atas," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Pengendalian dan Pengawasan Dinas Kopindag Kota Malang, Luh Putu Eka mengakui, sempat terjadi kekosongan stok minyak goreng kemasan bersubsidi dari pemerintah. 

Hal ini dikarenakan adanya distribusi yang bermasalah, sehingga pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) langsung melakukan operasi pasar yang pelaksanaannya dilakukan oleh dinas masing-masing kota kabupaten.

"Sempat kosong karena ada kendala didistribusi. Tapi sekarang sudah mulai lancar dan tadi juga ikut zoom meet dengan Kementerian Perdagangan. Memang ditekankan dari dinas untuk memantau pendistribusian dan menjaga ketersediaan stok di pasar rakyat," jelas Luh Putu Eka.

(FAY)

SHARE