ECONOMICS

Layanan JD.Id Gulung Tikar, Resesi Mulai Serang Sektor Ecommerce?

Iqbal Dwi Purnama 30/01/2023 16:51 WIB

Tutupnya seluruh layanan platform jual-beli online JD.Id menjadi bukti bahwa resesi global itu nyata.

Layanan JD.Id Gulung Tikar, Resesi Mulai Serang Sektor Ecommerce?

IDXChannel - Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai tutupnya seluruh layanan platform jual-beli online JD.Id menjadi bukti bahwa resesi global itu nyata.

Ia menyebut, kali ini resesi mulai menyerang sektor e-commerce atau platform perdagangan elektronik. "Pertama resesi ekonomi tidak bisa dihindarkan, perang belum menentu dan menjadi hambatan rantai pasok, akibatnya di eropa menurun daya belinya, Seluruh dunia melakukan pemangkasan, google, Microsoft, Cripto juga melakukan PHK imbasnya," ujar Said saat dihubungi MNC Portal, Senin (30/1/2023).

Lebih lanjut, dampak fenomena pelemahan ekonomi global ini bakal paling terasa di sektor ekonomi digital. Sebab perusahaan digital dan teknologi ini masih membutuhkan modal yang cukup besar untuk menjalankan operasionalnya. 

Disisi lain Investor juga mulai merealisasikan keuntungan dari modal yang ditanam sebelumnya. Karena perusahaan digital seperti diketahui juga cukup ramai saat pandemi covid 19, namun saat ini pembatasan mobilitas juga dicabut sering dari pengumuman pemerintah.

"Fenomena (JD.Id) ini jangan kaget bakal meluas ke platform e-commerce lainya, mungkin bisa seperti blibli, Tokped, Grab, atau lainnya, kemungkinan itu pasti ada, resesi global bakal berdampak pada sektor ekonomi digital" sambung Said Iqbal.

Oleh karenanya, hal ini bakal berdampak pada keputusan PHK dan meningkatkan pengangguran baru. Said Iqbal meminta Pemerintah diminta untuk bisa mencermati fenomena-fenomena yang terjadi dalam industri digital. Karena diketahui juga bahwa sebelumnya juga beberapa perusahaan startup Indonesia mengalami PHK lebih dulu.

"Terhadap sektor tertentu, terutama padat karya, yang ordernya dari luar, itu memang seharusnya dijaga, paling tidak bisa menjamin untuk berjualan di pasar domestik," pungkasnya.

Sebelumnya, JD.Id mengumumkan bakal menutup seluruh layanan mulai bulan Maret mendatang. Bahkan ulai 15 Februari mendatang, platform tersebut sudah hidak menerima pesanan.

Head of corporate communications & public affairs jd.id Setya Yudha indraswara mengatakan mengtakan hal tersebut merupakan keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.

Namun terkait dampak kepada karyawan dari berhentinya seluruh layanan JD.Id tersebut Yudha masih enggan untuk mengabarkan lebih jauh. "Terkait ini, saya juga belum bisa memberikan statement," kata Yudha saat dihubungi MNC Portal, Senin (30/1/2023).

(DES)

SHARE