Lifting Migas Tak Kunjung Capai Target, Ini Kata Bos SKK Migas
Lifting minyak dan gas bumi hingga semester I-2022 belum mencapai target yang ditetapkan dalam APBN 2022.
IDXChannel - Lifting minyak dan gas bumi hingga semester I-2022 belum mencapai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa dealisasi produksi lifting migas semester I-2022 masih belum mencapai target. Menurut ia, hal tersebut terjadi lantaran banyaknya unplanned shutdown di beberapa lapangan migas yang ada.
Dwi membeberkan, berdasarkan data SKK Migas, lifting untuk minyak misalnya baru mencapai 614,5 ribu barel per hari (bph) atau baru mencapai 87% dari target sebesar 703 ribu bph. Sementara, untuk gas mencapai 5.326 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 92% dari target 5.800 MMSCFD.
"Lifting migas masih lebih rendah dibandingkan target APBN, salah satu sebabnya adalah karena adanya unplanned shutdown serta mundurnya penyelesaian proyek strategis nasional hulu migas," ujar Dwi saat konferensi pers di kantornya, Jumat (15/7/2022).
Ia menuturkan, beberapa di antaranya yakni seperti proyek Jambaran Tiung Biru dan Tangguh Train 3 yang telah dimasukkan dalam perhitungan pada penyusunan target lifting di APBN 2022.
"Ada beberapa hal yang mempengaruhi capaian target lifting ini mundurnya proyek-proyek besar," tuturnya.
Meskipun demikian, menurut Dwi, SKK Migas juga terus berupaya untuk dapat menyelesaikan proyek hulu migas nasional, termasuk proyek strategis nasional sektor hulu migas. "Adapun hingga semester pertama 2022 sebanyak 6 proyek hulu migas sudah bisa diselesaikan dari target 12 proyek di tahun ini" tutur Dwi.
Dwi mengatakan bahwa untuk proyek strategis nasional hulu migas yang akan on stream di tahun 2022 adalah Jambaran Tiung Biru (JTB). Menurutnya, karena itu sisa tahun 2022, akan terjadi tren peningkatan produksi dan lifting migas nasional. (RRD)