IDXChannel - Target lifting migas yang telah dipatok oleh pemerintah di triwulan I/2022 gagal tercapai. Lifting minyak bumi yang ditarget mampu mencapai 703.000 barrel oil per day (BOPD) terbukti hanya mampu direalisasikan sebanyak 611.700 BOPD. Sedangkan lifting gas bumi yang diharapkan mencapai 5.800 million standard cubic feet per day (MMSCFD) juga hanya tercapai 5.321 juta MMSCFD.
"Ada banyak hal (penyebab) lifting tidak tercapai. Salah satunya adalah fakta bahwa secara geologi Indonesia saat ini tidak lagi menarik, sehingga kita sulit mencari investor baru," ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (ASPERMIGAS), Mustiko Saleh, dalam program Market Review di IDX Channel, Jumat (13/5/2022).
Menurut Mustiko, kapasitas produksi migas nasional dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan signifikan. Artinya, secara geologi tanah Indonesia saat ini sudah tidak mampu lagi untuk menggantikan produksi yang telah dikeluarkan melalui serangkaian kegiatan eksplorasi.
"Kondisi inilah yang membuat Indonesia saat ini di mata investor sudah kurang menarik secara geologi," tutur Mustiko.
Kondisi tersebut, lanjut Mustiko, diperparah dengan belum adanya revisi undang-undang terkait migas yang menyebabkan tidak ada kepastian hukum bagi para pekerja di bidang migas.