Lima Negara yang Bakal Garap Nikel Indonesia, Ada Korea hingga Jerman
Pemerintah memang sudah melarang penjualan bijih nikel, namun jika ada negara yang membutuhkan silahkan membangun pabrik di Indonesia.
IDXChannel - Staf Khusus Kementerian Investasi Tina Talisa mengatakan pemerintah tengah berupaya menciptakan nilai tambah terhadap perekonomian dengan melakukan hilirisasi industri.
Salah satunya melakukan hilirisasi komoditas nikel. Pemerintah memang sudah melarang penjualan bijih nikel, namun jika ada negara yang membutuhkan disilahkan untuk membangun pabrik di Indonesia.
Kebijakan ini disebut berhasil setelah beberapa negara berkomitmen masuk ke Indonesia untuk menggarap nikel.
"Nikel ini menjadi baterai kendaraan listrik, dengan diubah menjadi baterai kendaraan listrik, ternyata direspon positif dengan investor," ujar Tina Talisa dalam Webinar melalui kanal YouTube Kementerian Investasi/BKPM dikutip Jumat (14/10/2022).
Bahkan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla digadang-gadang berminat untuk menggarap nikel di Indonesia. Bahkan Menko Marinves, Luhut Binsar Pandjaitan langsung menawarkan langsung ke Bos Tesla, Elon Musk.
Tina menjelaskan, ada beberapa negara yang tercatat bakal menggarap nikel di Indonesia ada 5, yaitu Korea, Tiongkok, Inggris, Taiwan, hingga Jerman.
"Dari Korea masuk ada LG, dari Tiongkok ada CATL, dari Inggris ada Britishvolt, kemudian dari Taiwan ada Foxconn, dari Jerman ada BASF dan VW," sambung Tina.
Menurutnya, melalui hilirasi yang dilakukan, Pemerintah telah berhasil meningkatkan nilai ekspornya 6x dari komoditas tersebut. Kedepan Pemerintah berkomitmen untuk menyetop ekspor pada beberapa sumber daya mineral lainnya, seperti timah, bauksit, dan tembaga.
"Karena sudah ada penghentian dan larangan ekspor bijih nikel pada tahun 2019 yang efektif pada tahun 2020, jadi sudah ada hasilnya, dari ekspor kita yang tadinya hanya USD3,3 USD, naik lebih dari 6 kali lipat, tahun 2021 menjsdi USD20,9 miliar," pungkasnya.
(DES)