ECONOMICS

Limbah Medis Covid-19 Capai 18 Juta Ton, Luhut Minta Pindad Produksi Alat Pengolah

Azhfar Muhammad 30/07/2021 17:46 WIB

Luhut minta PT. Pindad untuk mengerahkan unit-unit insineratornya dan memproduksinya dengan kapasitas yang lebih tinggi.

Luhut minta PT. Pindad untuk mengerahkan unit-unit insineratornya dan memproduksinya dengan kapasitas yang lebih tinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) atas  Medis Covid-19 mencapai 18 Juta Ton.

Luhut menghimbau kepada seluruh Kementerian dan Lembaga untuk menindaklanjuti dapat bersinergi dan bekerja langsung dalam menangani persoalan ini.

“Peningkatan limbah B3 medis mencapai perkiraan 18 juta ton bulan ini, sangat membahayakan buat kita semua,  Kita butuh kerja cepat dan bantuan dari semua pihak, tidak ada waktu main-main, kita langsung eksekusi saja,” kata Luhut melalui pernyataan tertulis yang diterima MNC News Portal Indonesia, Jumat (30/7/2021). 

Menurutnya, untuk menurunkan laju limbah B3 medis ini dengan cepat, perlu pemanfaatan alat pengolahan seperti Insinerator, RDF, Autoclave.

“Semua harus dalam negeri, agar cepat selesai dan tidak ditunda-tunda, saya juga mengimbau BUMN seperti PT. Pindad untuk mengerahkan unit-unit insineratornya dan memproduksinya dengan kapasitas yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Menko Luhut juga mengimbau agar permasalahan limbah ini tidak membebani masyarakat lebih dalam lagi. Ia ingin memastikan bahwa persoalan limbah ini tidak memberikan efek lainnya kepada masyarakat.

“Jangan sampai limbah beracun itu membuat masyarakat terkena penyakit atau bahaya lainnya, kita harus  bersinergi semua  Kementerian dan Lembaga seperti sekarang ini dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” tandas Luhut. (TIA)

SHARE