ECONOMICS

LPS: Gen Z Punya Peran Penting Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga Stabilitas Keuangan

Nur Ichsan Yuniarto 01/12/2023 15:33 WIB

Gen Z disebut mempunyai peran yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, mereka juga dipercaya bisa turut menjaga stabilitas keuangan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat memberikan kuliah umum di  Kampus Universitas Padjajaran (Unpad), Jatinangor (LPS)

IDXChannel - Generasi (Gen) Z disebut mempunyai peran yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, mereka juga dipercaya bisa turut menjaga stabilitas keuangan.

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat memberikan kuliah umum di  Kampus Universitas Padjajaran (Unpad), Jatinangor, Jawa Barat. 

"Pasca Covid-19, jumlah partisipasi kerja terus meningkat, seiring pemulihan ekonomi yang berlangsung. Adik-adik di Unpad juga sebentar lagi akan masuk ke angkatan kerja, inilah momentum terbaik, karena pada saat ini, kalian atau yang akrab disebut Gen Z merupakan generasi yang baru masuk ke angkatan kerja, memulai karir lalu turut berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi," kata Purbaya lewat keterangan tertulisnya, Jumat (1/12/2023).

Purbaya menambahkan, mengenai usia produktif yang mendominasi jumlah penduduk di Indonesia, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Indonesia sudah memasuki masa bonus demografi sejak tahun 2012, dengan periode puncak pada tahun 2020 – 2023.

"Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk usia produktif  yaitu 15-64 tahun, yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk non produktif. termasuk di antara penduduk produktif adalah Gen-Z sebanyak 66,74 juta jiwa atau 24,2%,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan pula mengenai pentingnya para Gen Z untuk terus meningkatkan kualitas literasinya terutama mengenai ekonomi dan keuangan, pentingnya menabung, cara berinvestasi yang aman dan nyaman dan berbagai tema lainnya.

"Tingkat literasi keuangan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat suatu negara. Memang, inklusi dan literasi keuangan di Indonesia telah mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, namun peningkatan literasi masih dapat dioptimalkan,” kata dia.

Diketahui, pada survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022, inklusi keuangan Indonesia berada pada level 85,10%, sedangkan literasi keuangan hanya 49,68%.  

Purbaya menekankan bahwa pihaknya sangat menaruh perhatian besar pada peningkatan human capital, sebab hal tersebut nantinya akan memberikan pengaruh besar pada masa depan suatu bangsa.

"Kami sangat concern dengan bonus demografi, semakin tinggi skill dari angkatan kerja di sebuah negara, maka output ekonominya akan semakin besar, dan faktor tersebut akan diisi oleh kalian-kalian yang nanti sebentar lagi akan lulus kuliah dan bekerja." katanya.

"Maka, belajarlah dengan baik, gapailah cita-cita, dan bijaksanalah dalam mengelola keuangan,” tutup Purbaya. (Mohammad Fiqri Riyadi)

(NIY)

SHARE