Luhut Mau Sulap ITB Jadi KEK Industri Semikonduktor
Ketua DEN, Luhut Binsar Panjaitan berencana menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri semikonduktor.
IDXChannel - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan berencana menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri semikonduktor.
Luhut menjelaskan, industri semikonduktor sebelumnya sudah ada di ITB, namun belum menjadi atensi pemerintah. Alhasil, industri tersebut tidak berkembang hingga pemilik perusahaan tersebut meninggal dunia.
"Saya sempat bicara ke teman saya, sedang mengembangkan industri semikonduktor di ITB, tapi kita kurang merespons. Sehingga terlambat dan dia meninggal. Saya sudah bicara ke istrinya untuk dilanjutkan, kalau perlu kita bikin ITB spesial economic zone (KEK) khusus semikonduktor," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Luhut mengatakan, industri semikonduktor akan menjadi motor pengembangan industri elektronik di Indonesia. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk lebih agresif mengembangkan industri tersebut.
"Karena kalau kita tidak ada langkah-langkah yang agresif, kita akan ketinggalan. Nanti negara tetangga kita yang lebih maju, kita tidak mau seperti itu," tutur luhut.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, semikonduktor dan AI memiliki peranan penting untuk perkembangan teknologi dan masa depan Indonesia.
"Saya senang karena ini ada dua hal yang dikombinasikan, yaitu antara hardware dan software. Memang tidak ada AI tanpa semikonduktor dan tidak ada semikonduktor yang sekarang tanpa AI, dan ini bergerak beriringan," ujar Airlangga dalam keterangan resminya.
Menurutnya, kemajuan AI juga tergantung pada kapasitas komputasi data center yang bergantung pada semikonduktor.
Berdasarkan laporan McKinsey, permintaan global terhadap semikonduktor pada 2030 diproyeksikan mencapai USD1 triliun, didominasi oleh sektor data center (33 persen), komunikasi nirkabel (26 persen), dan otomotif (14 persen).
Kemenko Perekonomian mencatat, permintaan semikonduktor di dalam negeri juga meningkat. Untuk memanfaatkan potensi tersebut, pemerintah telah menargetkan produksi EV roda empat sebanyak 600 ribu unit pada 2030, sementara produksi ponsel genggam serta tablet juga telah mencapai 40,2 juta unit pada 2022.
Di sisi lain, Indonesia masih sangat bergantung pada impor semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai impor diproyeksikan terus meningkat secara signifikan dan mencapai sekitar USD22,31 miliar pada 2045.
Saat ini, emerintah tengah menyusun roadmap ekosistem semikonduktor yang komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholders terkait. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi acuan dan dasar penciptaan ekosistem industri semikonduktor ke depannya.
Perkembangan semikonduktor dan AI juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital yang terampil, namun jumlahnya saat ini masih sangat terbatas.
(Fiki Ariyanti)