Manfaatkan Limbah, Perusahaan Tekstil RI Ini Kebanjiran Permintaan ke Eropa
Sejak 2019, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) berhasil menembus pasar eropa.
IDXChannel - Sejak 2019, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) berhasil menembus pasar eropa. Perusahaan tekstil yang salah satunya memproduksi benang ini terus kebanjiran order dari negara-negara eropa.
"Sejak tahun 2019, produk utama kami, benang untuk sarung tangan telah berhasil menembus pasar Eropa. Setiap tahun, kami mendapat permintaan dari negara -negara baru di Eropa, seperti Rusia, Estonia, dan Bosnia & Herzegovina. Sayangnya, kami harus menolak beberapa permintaan tersebut karena keterbatasan kapasitas produksi saat ini," ujar Direktur Utama PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk Jefri Junaedi, di Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Untuk memenuhi membludaknya pesanan, pihaknya akan menambah kapasitas produksi. Apalagi saat ini perseroan telah mendapatkan tambahan modal sebesar Rp125 miliar setelah resmi menandatangani perjanjian investasi dengan grup investasi alternatif global asal Amerika Serikat, LDA Capital pada 17 Maret 2021.
Sebagai perusahaan tekstil pertama di Indonesia yang menggunakan limbah tekstil sebagai bahan baku utama untuk membuat benang, SBAT sukses mengekspor produknya ke 25 negara di seluruh dunia. Perusahaan ini juga baru saja melakukan pencatatan di bursa saham Indonesia sejak April 2020 lalu.
investasi ini sangat penting bagi SBAT, terutama ketika mereka terus mengembangkan usahanya untuk menjangkau pasar Eropa.
LDA Capital telah dikenal mengabdikan karir mereka dalam transaksi lintas batas internasional.
Bermodalkan pengalaman lebih dari 200 transaksi di pasar saham dan swasta di 42 negara, nilai transaksi agregat LDA Capital mencapai lebih dari 10 miliar dollar AS.
Melihat track record tersebut, SBAT percaya kerjasama ini akan berbuah manis dan menjadi terobosan baru bagi perusahaan.
"Kerjasama dengan LDA Capital ini akan menjadi sebuah terobosan baru bagi PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk demi menambah lebih banyak lagi kapasitas produksi dan meningkatkan pangsa pasar kami di negara maju seperti Eropa," pungkasnya. (RAMA)