ECONOMICS

Mantan Bos BI Sayangkan Anggota Koperasi di Indonesia Baru 5 Persen 

Arif Budianto/Kontributor 14/03/2023 03:09 WIB

Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah menyayangkan masih minimnya anggota koperasi di Indonesia.

Mantan Bos BI Sayangkan Anggota Koperasi di Indonesia Baru 5 Persen (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah menyayangkan masih minimnya anggota koperasi di Indonesia. Padahal, koperasi memiliki kekuatan besar menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh berkelanjutan. 

"Kita tegaskan cita cita ekonomi yang basisnya koperasi, sampai sekarang hanya cita cita. Keanggotaan koperasi di Indonesia baru 8 persen atau sekitar 30 juta dari total penduduk. Ini masih rendah sekali," kata Burhanuddin di Bandung, Senin (13/3/2023).

Berbeda dengan negara lain yang ekonominya cenderung lebih maju. Amerika Serikat saja mencatat 30 persen penduduknya menjadi anggota koperasi. Begitupun dengan Singapura, hampir 50 persen populasi adalah anggota koperasi. 

Masih rendahnya keanggotaan koperasi di Indonesia menyebabkan kontribusi koperasi terhadap ekonomi pun minim. Saat ini pesan koperasi hanya 5 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) nasional. 

"Kontribusinya masih kecil sekali, akan tetapi menampung banyak orang. Ruang ini yang mesti dikembangkan, ruang koperasi masih sangat luas dan besar," jelas dia. 

Salah satu sektor yang bisa menerapkan sistem koperasi adalah pariwisata. Sektor ini dianggap memiliki potensi besar setelah ekonomi dunia cenderung melambat akibat kondisi global. 

"Industri yang punya kesempatan besar adalah pariwisata. Makanya jika jadi koperasi akan maju, ekonomi kita akan berkelanjutan," jelas dia. 

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari mengatakan, koperasi bisa menjadi salah satu akses agar UMKM bisa berkumpul dan mengembangkan diri sehingga mudah mendapatkan berbagai kemudahan termasuk dari pemerintah.

"Dengan koperasi nantinya bisa memberikan fasilitas penguatan kapasitas mereka agar UMKM tidak berdiri sendiri. Mereka juga bisa mendapat akasa perbankan," kata Yunita. 

Ketika pelaku usaha masuk dalam sebuah kelembagaan seperti koperasi, mereka bisa mendapatkan kemudahan dalam berbagai akses mulai dari hulu untuk mendapat bahan baku hingga ke hilir, yaitu sektor penjualan.

Penguatan ini pun penting sebagai langkah bankable. Karena perbankan tidak bisa memberikan kredit atau pinjaman kepada pelaku usaha secara semena-mena. Harus ada penguatan pada UMKM agar mereka bisa mengelola uang secara mandiri dan berkelanjutan.

(DES)

SHARE