Maruarar Sebut Penghuni Kolong Jembatan Akan Dipindahkan ke Rusun mulai Bulan Ini
Pemerintah berencana untuk memindahkan masyarakat yang belum punya hunian ke rumah susun (rusun).
IDXChannel – Pemerintah berencana untuk memindahkan masyarakat yang belum punya hunian ke rumah susun (rusun). Untuk, itu Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KPKP) akan bekerja sama dengan dinas sosial di daerah-daerah dan Kementerian Dalam Negeri untuk mendata penduduk yang belum memiliki hunian.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan, proses pemindahan masyarakat yang belum punya hunian ke rusun akan ditentukan oleh pemerintah. Targetnya, program tersebut sudah mulai direalisasikan mulai November ini.
"Dalam waktu dekat kami sudah bekerja sama dengan Kemendagri dan Kemensos (Kementerian Sosial) untuk supaya saudara kita yang kurang beruntung, di bawah jembatan juga bisa kita bantu, supaya mereka bisa masuk ke rumah susun. Kita usahakan bulan ini terlaksana," kata Maruarar saat ditemui di Kantor Kemenko Infrastruktur Jakarta, Rabu malam (6/11/2024).
Maruarar menuturkan, saat ini Kemendagri dan Kemensos tengah melakukan pendataan untuk masyarakat yang belum punya rumah di seluruh Indonesia. Namun, pada tahap awal, pendataan kemungkinan akan dilakukan terlebih dulu di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
"Ada di Jakarta dan Jawa Barat, sebagai role model. Kalau ini berjalan dengan baik kita akan duplikasi di tempat lain," ujar politikus yang akrab disapa Ara itu.
Kendati demikian, dia belum menyebutkan secara spesifik lokasi rusun yang akan menjadi tempat relokasi masyarakat yang saat ini belum memiliki hunian, baik di Jakarta maupun di Jawa Barat. Dia mengungkapkan, rusun-rusun yang disediakan akan memanfaatkan aset sebelumnya telah terbangun namun belum ditempati. Dengan begitu, pihaknya tidak perlu menunggu pembangunan rusun baru untuk menempatkan warga yang belum punya rumah.
Setelah pemberian hunian, Ara berharap masyarakat yang direlokasi bisa diberikan semacam pelatihan keterampilan, agar bisa memiliki mata pencarian baru. "Saya juga minta lebih dari itu kalau boleh diedukasi supaya mereka juga punya kemampuan berusahakah, atau apapun, dididik," tutur Ara.
(Ahmad Islamy Jamil)