Mau Tambah Utang, Sri Mulyani Kurangi Porsi Kepemilikan Asing Pada SBN
Guna menungkatkan minat dari investor lokal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berniat mengurangi porsi asing pada Surat Berharga Negara atau SBN tenor pendek.
IDXChannel - Guna menungkatkan minat dari investor lokal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berniat mengurangi porsi asing pada Surat Berharga Negara atau SBN tenor pendek. Sehingga pemerintah tak ingin lagi bergantung pada investor dari luar negeri.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Luky Alfirman, mengatakan langkah ini bisa berdampak positif terhadap ketahanan Indonesia di masa depan dalam menghadapi gonjang-ganjing pasar keuangan.
"Itu memang strategi pemerintah bagaimana mengurangi ketergantungan kita dalam bentuk mata uang asing," kata Luky dalam video virtual, Senin (13/12/2021).
Senada, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Ditjen Pengelolaan pembiayaan dan Risiko, Riko Amir, mengatakan sumber pembiayaan utang nantinya akan lebih banyak dari domestik daripada valuta asing (valas).
"Persentase domestik mencapai 80% sampai 82% dan valas mencapai 18% sampai 20%," katanya.
Menurutnya, penawaran SBN bruto akan dilakukan melalui lelang maupun non lelang, dengan porsi Surat Utang Negara (SUN) sebesar 69% sampai 72% dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara sebesar 28% sampai 31%.
"SBN bruto dapat melalui lelang dan non lelang. Lelang akan dilakukan di pasar perdana, dan juga non lelang adalah adanya SBN ritel, private placement, maupun pelaksanaan SKB III antara pemerintah dengan Bank Indonesia,” tandasnya. (TYO)