ECONOMICS

Menaker Dorong Perawat RI di Singapura terus Tingkatkan Kompetensi

Nia Deviyana 19/11/2023 11:28 WIB

Menaker berpesan agar tenaga perawat terus meningkatkan kompetensi diri untuk mendukung kebekerjaan sekaligus mengisi peluang kerja yang terbuka.

Menaker Dorong Perawat RI di Singapura terus Tingkatkan Kompetensi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menemui sejumlah Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai Health Care Assistant (HCA) atau tenaga perawat di kantor di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, yang terletak di kawasan Chatsworth, Singapura.

Menaker berpesan agar tenaga perawat terus meningkatkan kompetensi diri untuk mendukung kebekerjaan sekaligus mengisi peluang kerja yang terbuka.

"Bekerja ke Singapura ini bukan hanya untuk memperoleh penghasilan yang memadai, tetapi juga untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan membentuk karakter kerja, serta pengalaman bekerja sama dalam suatu tim yang multi negara," kata Ida dilansir dari laman resmi instagram @kemnaker, Minggu (19/11/2023). 

Ida mengungkapkan ada tiga jabatan tenaga kesehatan di Singapura yang belum banyak diisi oleh Pekerja Migran Indonesia, yaitu HCA; Enrolled Nurse (EN); dan Registered Nurse (RN). 

Kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut sekurang-kurangnya harus mengenyam pendidikan kesehatan di sekolah/universitas di Singapura atau kandidat lulus Singapore Nursing Board (SNB) Exam (Ujian untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi yaitu Enrolled Nurse dan Registered Nurse).

"Saya berharap teman-teman dapat bekerja dengan sungguh-sungguh sebagai HCA dan dapat mengambil Singapore Nursing Board (SNB) Exam, sehingga mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi, yaitu Enrolled Nurse (EN) bahkan sampai Registered Nurse (RN)," imbuh Ida.

Ia pun menyebut masing-masing perawat di Singapura memiliki tantangan tersendiri dan berbeda-beda, karena ada yang ditempatkan di bangsal dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Jangan pernah nyerah ketika menghadapi setiap tahapan, orang yang gagal biasanya tidak mampu menyesuaikan pekerjaan." ujarnya.

Sejak penempatan pertama di bulan Juni 2023 hingga November 2023, terdapat 60 orang Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai HCA di negeri berjuluk The Lion City tersebut. (NIA)

SHARE