Menengok Bisnis Konsorsium dan Kinerja Emiten 10 Taipan IKN
Sejumlah taipan ini memiliki emiten dengan lini bisnis yang selaras dengan kebutuhan pembangunan IKN.
IDXChannel - Investasi pembangunan Hotel Nusantara berasal dari konsorsium yang beranggotakan kelompok usaha milik para taipan tersebut.
Melansir Kumparan, pengusaha yang hadir dalam kunjungan Jokowi di antaranya Bos Adaro Group, Garibaldi Thohir; Pengusaha properti Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
Ada juga Bos Kawan Lama Group (Ace Hardware), Kuncoro Wibowo; Bos Alfamart, Joko Susanto; serta sejumlah pengusaha lainnya.
Jokowi telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama hotel kedua yang akan dibangun di IKN Nusantara. Fasilitas tersebut bernama Hotel Vasanta yang merupakan investasi dari Vasanta Group.
Bisnis dan Emiten Para Taipan di IKN
Pemerintah sendiri terus berupaya menarik investor dalam proyek IKN melalui Konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang diketuai oleh Sugianto Kusuma alias Aguan, yang merupakan pendiri Agung Sedayu Group.
Sejumlah emiten yang dikabarkan akan terlibat dalam proyek IKN bisa ketiban sentimen positif jika proyek ini berjalan mulus.
Secara resmi, terdapat 10 perusahaan besar Indonesia mengumumkan investasi di IKN Nusantara. Pengumuman ini juga langsung disaksikan Presiden Jokowi ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking di IKN.
"Konsorsium ini beranggotakan sepuluh perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap terbangunnya IKN, bukan saja sebagai kota yang layak huni (livable city), namun juga sebagai kota yang dicintai (lovable city)," kata Kepala OIKN, Bambang Susantono dalam siaran pers, Kamis (21/9/2023)
Sepuluh investor tersebut dipimpin oleh Agung Sedayu Group, beranggotakan Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group. Total investasinya mencapai Rp20 triliun.
Sejumlah taipan ini memiliki emiten dengan lini bisnis yang selaras dengan kebutuhan pembangunan IKN.
Sebut saja emiten ritel PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau yang lebih dikenal publik sebagai Alfamart. AMRT bergerak dalam bidang distribusi eceran produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan mini market. (Lihat grafik di bawah ini.)
Ada pula bisnis gabungan antara Aguan diketahui merupakan pemilik Agung Sedayu Group (AGS) dan Grup Salim yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI). Mayoritas saham PANI dikuasai oleh PT. Multi Artha Pratama dengan kepemilikan 88,07 persen.
Pengendali PT. Multi Artha Pratama dalam bentuk perseroan adalah PT Agung Sedayu sebanyak 100 juta saham dan PT Tunas Mekar Jaya 100 juta saham.
Mengutip Indo Premier Sekuritas, berdasarkan data 2022 saham AGS dikuasai oleh PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS) 50 persen dan PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) 50 persen.
Saham CBS sendiri dimiliki 99,61 persen oleh Susanto Kusumo dan 0,39 persen punya Steven Kusumo. Sedangkan CKAS sahamnya 25 persen masing-masing dipunyai oleh Luvena Katherine Halim, Richard Halim Kusuma, Alexander Halim Kusuma, dan Sugianto Kusuma alias Aguan sang pendiri AGS, dan anaknya Richard Halim Kusuma.
Sementara itu, 95,9995 persen saham PT Tunas Mekar Jaya dimiliki Hindarto Budiono dan 0,0005 persen oleh Harris Then.
Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek PANI per akhir April, penerima manfaat akhir dari kepemilikan PANI terdiri dari Susanto Kusumo, Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma, dan Hindarto Budiono.
Hindarto Budiono sendiri diketahui adalah mitra Anthoni Salim. Salah satunya sebagaimana terungkap dari laporan tahunan 2022 PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).
Hindarto Budiono mempunyai saham tidak langsung PT Indolife Pensiontama, pemegang saham utama Bank Ina. Hindarto menggenggamnya lewat PT Lintas Sejahtera Langgeng bersama Axton Salim, anak Anthoni Salim. Sementara Anthoni Salim sendiri merupakan pemilik manfaat akhir Bank Ina.
Sejumlah emiten lain seperti PT. Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) milik Kawan Lama Group dengan laba bersih per Q2 tahun ini mencapai Rp302 miliar dan kenaikan saham year to date (YTD) hingga 58,27 persen per 25 September 2023.
Ada juga sosok Prajogo Pangestu melalui Barito Pacific Tbk (BRPT) yang masuk dalam konsorsium 10 taipan. Saham BRPT secara YTD sudah melonjak 97,35 persen.
Tak ketinggalan sosok Garibaldi “Boy” Thohir, pemilik PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Tak hanya batu bara, ADRO juga merupakan perusahaan yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis di sektor utilitas dan infrastruktur pendukung.
ADRO juga mempunyai lini bisnis seperti logistik dan ketenagalistrikan yang terintegrasi melalui anak perusahaan. Lokasi utama operasional Adaro juga berada di propinsi Kalimantan Selatan.
Namun kinerja saham ADRO jeblok secara YTD dengan kontraksi mencaapai 23,12 persen. Laba ADRO per Q2 tahun ini dilaporkan mencapai Rp13,14 triliun.
Sinarmas Group dan Astra Group juga masuk ke dalam 10 taipan investor IKN. Astra Group memiliki PT United Tractors Tbk (UNTR) sebagai perusahaan distributor alat berat terkemuka dan terbesar di Indonesia, yang juga menggarap sektor konstruksi.
Sementara Sinarmas dikenal sebagai penyedia layanan properti tertkemuka melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Saham BSDE dan UNTR masing-masing naik 13,04 persen dan 8,05 persen YTD.
Ada juga sosok Mulia Group, pemilik PT. Mulia Industrindo Tbk (MLIA) yang bergerak di sektor loat glass, glass container, glass block, dan safety glass, floor dan wall ceramic tile. Saham MLIA terkontraksi secara YTD -16,95 persen.
Terakhir, ada sosok Pui Sudarto di balik konsorsium IKN, yakni PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi atau Pulauintan. Di perusahaan tersebut. Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi dan properti, tekstil, manajemen properti, kesehatan, serta jasa kebersihan, dan pengamanan.
Selain itu, beberapa investor lain turut terlibat di dalam proses pembangunan sektor perhotelan, shopping mall, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Pakuan, Marriott, Jambuluwuk, Vasanta, Hermina, dan Jakarta Intercultural School. (ADF)