ECONOMICS

Menhub Siapkan Bus Listrik di Surabaya dan Bandung Demi Kurangi Emisi Karbon

Heri Purnomo 03/11/2022 15:14 WIB

 Untuk mewujudkan angkutan massal perkotaan yang lebih ramah lingkungan, Kemenhub menyediakan bus listrik untuk Kota Surabaya dan Bandung.

Menhub Siapkan Bus Listrik di Surabaya dan Bandung Demi Kurangi Emisi Karbon. (Foto: Ilustras/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi. Salah satu caranya dengan mengembangkan angkutan massal perkotaan.

Mengingat, sektor transportasi khususnya di wilayah perkotaan berkontribusi sebagai sumber polusi dan meningkatkan emisi karbon. Untuk mewujudkan angkutan massal perkotaan yang lebih ramah lingkungan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya menyediakan pelayanan bus listrik.

Pilot project bus listrik akan dilakukan di dua kota yaitu Surabaya dan Bandung. Insha Allah mulai tahun depan kita lakukan,” ujar Menhub dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022). 

Menhub mengatakan, dengan perwujudan angkutan masal yang ramah lingkungan dapat meningkatkan kualitas udara yang baik. “Angkutan massal tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih,” ujarnya. 

Kemudian, dalam momen Presidensi Indonesia dalam G20 tahun ini, telah disiapkan angkutan massal bus listrik merah putih buatan dalam negeri sebanyak 30 unit, sebagai angkutan massal untuk mendukung mobilitas para delegasi dan peserta G20. Selain itu, disediakan pula sejumlah fasilitas pendukung seperti charging station, shuttle motor listrik dan lain sebagainya.

“Jadi kita kembangkan terus angkutan massal, berbasis kendaraan listrik, dan juga buatan dalam negeri, dimana saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah mencapai 40 persen. Upaya menjadikan Indonesia yang bersih, sehat, berdaya, dan lestari membutuhkan sinergi dan pemikiran yang baik antara pemerintah, akademisi, pelaku industri/swasta,” pungkasnya. 

Sejauh ini, pemerintah terus mengembangkan sejumlah angkutan massal di kawasan perkotaan seperti: MRT, LRT, KRL, Bus Rapid Transit (BRT) dan juga angkutan pengumpannya seperti angkot, dan lain sebagainya.

 “Bahkan kami memberikan perhatian khusus pada pengembangan BRT dengan menyiapkan skema Buy The Service (BTS), di mana pemerintah memberikan subsidi kepada operator BRT untuk menjalankan operasionalnya. Diharapkan, dengan pengembangan angkutan massal ini, meningkatkan minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal,” katanya.

Selama tiga tahun skema BTS berjalan, sudah beroperasi angkutan massal BRT di 11 kota di Indonesia yakni di Medan, Palembang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Bandung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Banyumas dan Bogor, yang telah melayani di sebanyak 45 koridor dengan total armada bus sebanyak 791 unit.

(FRI)

SHARE