ECONOMICS

Menkes Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran Capai 80 Persen

Binti Mufarida 18/05/2021 17:07 WIB

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS), menyampaikan momen libur panjang bisa berpotensi menimbulkan lonjakan Covid-19 hingga 80 persen.

MNC Media

IDXChannel===Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS), menyampaikan momen libur panjang seperti libur lebaran saat ini bisa berpotensi terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 30 hingga 80 persen.

Sementara hingga saat ini, secara tempat tidur untuk isolasi COVID-19 ada 70 ribu dengan keterisian mencapai 20 ribu. “Jadi masih ada buffer cadangan sebanyak 50 ribu atau 250 persen dari keterisian tempat tidur isolasi,” ungkap BGS dalam keterangannya.

Sementara untuk ICU, BGS menyebut, Indonesia memiliki 7.500 tempat tidur ICU untuk pasien COVID-19. Hingga kemarin, yang sudah terisi sebanyak 2.500 kamar. “Mudah-mudahan pasca Lebaran libur panjang kenaikannya tidak akan setinggi itu sehingga cadangan untuk tempat tidur baik isolasi maupun ICU tidak usah sampai penuh,” katanya.

Dia juga memastikan, obat-obatan juga dilengkapi dan stok-stok obat-obatan di rumah sakit diisi. Demikian juga tenaga-tenaga kesehatan sudah dipersiapkan.

Terkait ditemukan dua mutasi baru virus Corona ditemukan di Jawa Timur, BGS meminta semua pihak terkait di tingkat daerah hingga pusat untuk memastikan peningkatan pelacakan terhadap pasien positif COVID-19. Dua mutasi virus tersebut teridentifikasi berasal dari Afrika Selatan dan yang lainnya dari London yang dibawa pekerjaan migran Indonesia yang datang dari Malaysia.

“Tingkat penularan dari dua mutasi virus ini lebih cepat jika dibandingkan dengan sebelumnya,” katanya.

BGS juga menghimbau masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).

BGS juga meminta jajaran pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya 3T (tracing, testing, dan treatment). Berdasarkan panduan dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, rasio tes minimal adalah satu per seribu orang per minggu untuk setiap unit terkecil, sehingga untuk Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa harus dilakukan sekitar 40 ribu tes Covid-19 dalam satu hari.

“Protokol kesehatan dan protokol PPKM Mikro harus terus dijalankan, terutama terkait penggunaan masker. Tracing-nya 15 kontak erat dalam waktu 72 jam, dan testing nya juga kalau bisa dilakukan sebanyak-banyaknya, tidak usah takut kelihatan banyak, itu lebih baik karena kita bisa mendeteksi adanya pergerakan mutasi baru,” kata BGS. 

(IND) 

SHARE